Jemaah Diimbau tidak Menyembunyikan Air Zam-Zam dari Tanah Suci
Kepala Bidang Humas Kemenag mengimbau seluruh jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air, tidak perlu menyembunyikan air zam-zam.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Humas Kementerian Agama, Rosidin Karidi mengimbau seluruh jemaah haji yang akan pulang ke Tanah Air, tidak perlu menyembunyikan air zam-zam yang dibawa dari tanah suci.
Pasalnya, petugas pelayanan haji yang berada di Indonesia sudah mempersiapkan lima liter air Zam-Zam saat jemaah turun dari pesawat.
"Nanti setiap jemaah kami sediakan lima liter air zam-zam per jemaah. Jadi tidak perlu membawa air dari sana. Apalagi sampai menyembunyikan dengan berbagai macam cara," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (1/10/2015).
Namun, kemenag masih memperbolehkan souvenir yang sifatnya sebagai cindera mata yang dapat dimasukkan ke dalam bagasi pesawat. Itupun, menurut Rosidin harus sesuai dengan berat bagasi. Jika terlalu berat, maka jemaah akan mendapatkan bayaran tambahan saat menaiki pesawat.
Hingga saat ini sebanyak 32 kloter jemaah haji Indonesia telah meninggalkan Kota Mekkah menuju Jeddah untuk kemudian dipulangkan ke Indonesia.
Sampai dengan Rabu (30/9/2015) pukul 13.00 waktu Arab Saudi, jemaah haji yang sudah meninggalkan Kota Mekkah berjumlah 13.679 orang.
Ketua Daker Makkah, Arsyad juga menyatakan hal yang sama untuk mengingatkan agar jemaah haji tidak menyimpan air zam-zam di dalam koper mereka. Sebab, sampai dengan hari ini, banyak ditemukan tas koper jemaah haji yang terkena sweeping air zam-zam.
Sesuai aturan yang berlaku di bagian penerbangan, jemaah haji dilarang memasukkan air zam-zam ke dalam tas koper mereka.
"Jika ditemukan air zam-zam, maka itu akan dikeluarkan dari tas. Sesuai dengan ketentuan jemaah haji akan mendapatkan per jemaah lima liter air zam-zam," tegasnya.