Untuk Stabilkan Harga, Jokowi Hadiri Penggelontoran 300 Ribu Ton Beras di Sunter
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan operasi pasar 300.000 ton beras di pergudangan Sunter Bulog Divre DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015) pagi.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan operasi pasar 300.000 ton beras di pergudangan Sunter Bulog Divre DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015) pagi.
Operasi pasar dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasar.
Di dalam operasi pasar itu, Jokowi juga meluncurkan program raskin ke-13 dan ke-14. Raskin ini ditujukan untuk membantu masyarakat miskin yang terkena dampak pelemahan ekonomi.
"Truk-truk berisi beras yang akan diluncurkan Presiden untuk operasi beras. Sesuai arahan, kehadiran truk-truk ini untuk stabilisasi harga pangan, sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah selalu siap dan hadir, dan bantu beban rakyat, pada masa-masa yang tidak cukup menggembirakan," ujar Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti pada acara peluncuran itu.
Menurut Djarot, operasi pasar ini dilakukan serentak di Jakarta, Medan, Bandung, dan Surabaya. Total beras yang akan didistribusikan mencapai 300.000 ton. Namun, untuk hari ini, pendistribusian dilakukan untuk 1.034 ton beras terlebih dulu. Untuk Jakarta mencapai 480 ton beras.
Selain itu, ada pula 3 truk daging sebanyak 6 ton dan 1 truk gula pasir seberat 8 ton. Sementara di Medan, Bulog menurunkan 110 ton beras. Selanjutnya Bandung (114 ton beras), Semarang (130 ton), Surabaya (170 ton).
"Selain operasi pasar gunakan truk, per hari ini, kami juga meminta dibuka pojok gudang," ungkap Djarot.
Selain dihadiri Presiden Jokowi, peluncuran operasi pasar Bulog ini juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno.
(Sabrina Asril)