Ribuan Buruh Demo Tuntut RJ Lino Turun
Demo dimeriahkan dengan bendera organisasi buruh dan berbagai tuntutan yang dibentang dalam spanduk dan poster.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ribuan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Nasionalisasi Aset (GANAS) berkumpul dan menggelar aksi demo di depan kantor Kementerian BUMN dan dilanjutkan ke Istana Presiden menuntut Dirut Pelindo II RJ Lino turun dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa dilakukan sejak pukul 11.00 WIB oleh ribuan massa yang tergabung dalam 21 organisasi Serikat Buruh seperti: SP JICT, FSP BUMN Bersatu, FSPMI/KSPSI, SBSI 92, Gaspermindo, FBTPI, FPBI, LMND, FIS, SMI, Rekan Indonesia, PB Gasbiindo, Prodem, KSPI, Repdem, BRN, KP-LPI, KSBSI, SP Dok Koja Bahari, Amanat Rakyat, dan GMPRI.
Ribuan pengunjuk rasa mengecam tindakan Lino yang menjual JICT sebagai gerbang ekonomi nasional karena melanggar UU dan tidak menempatkan kepentingan nasional sebesar-besarnya.
“Lino dan Menteri BUMN Rini Soemarno telah mengkerdilkan kemampuan anak bangsa dalam mengelola pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut. Selama 16 tahun JICT telah dioperasikan dengan baik dan tidak ada hal mendesak memperpanjang lagi JICT dengan asing,” kata Nova Hakim Presidium GANAS, di depan kantor Kementrian BUMN, Selasa (6/10/2015).
GANAS menduga JICT diperpanjang dan dijual lebih murah dari tahun 1999 karena banyak kepentingan asing dan mafia yang bermain di istana.
“Walaupun perpanjangan konsesi JICT cacat hukum, tidak transparan, merugikan negara dan tidak sesuai dengan visi Nawacita, akan tetapi Pemerintah cenderung acuh dan membiarkan Lino perpanjang konsesi JICT. Ibarat langit akan runtuh namun perpanjangan JICT akan tetap jalan,” kecam Nova.
GANAS mengingatkan bahwa seharusnya Presiden Jokowi bisa membuktikan bahwa dirinya bukan pemimpin yang tunduk dengan kepentingan asing dengan mengambil sikap tegas meninjau ulang perpanjangan JICT dan mencopot Lino yang tidak pro kepada kepentingan nasional.
GANAS juga mengutuk tindakan RJ Lino bersama manajemen JICT yang telah melakukan serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK), mutasi puluhan pekerja dan pemberian ratusan surat peringatan secara masif bagi pekerja JICT yang aktif berserikat dan gencar melakukan penolakan perpanjangan JICT oleh asing.
“GANAS meminta Pemerintah dan DPR untuk segera menghentikan aksi union busting kepada pekerja JICT yang melaksanakan hak kebebasan berserikat karena dilindungi penuh oleh Undang-undang,” tuntut Nova.
“GANAS juga menyerukan untuk menghapus praktik sistem outsourcing yang masih tumbuh subur di seluruh BUMN,” tambah Nova.
Suasana demo yang ramai itu dimeriahkan dengan bendera organisasi buruh dan berbagai tuntutan yang dibentang dalam spanduk dan poster.