Kemenlu Belum Bisa Buktikan Jemaah Haji Korban Mina Sampai Ribuan
Data seribu jemaah haji korban tewas tragedi minta harus diletiti lebih lanjut karena bisa jadi ada perbedaan data milik Arab Saudi dan negara jemaah.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menilai jumlah korban meninggal dunia tragedi Mina menembus angka seribu, seperti pemberitaan sejumlah media asing, perlu ditelusuri ulang.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan Pemerintah Arab Saudi saat ini tengah mencocokkan data korban dari negara mereka dengan data yang mereka buat.
Pernyataan mengenai jumlah korban tewas menembus angka seribu tak bisa dibuktikan, mengingat saat ini Arab Saudi sedang mencocokkan data-data jemaah haji dan warga asing korban di Mina.
Asal data itu menurut Iqbal berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan Pemerintah Arab Saudi, sehingga terjadi perbedaan pandangan mengenai jumlah korban dan jumlah data.
"Agak sulit membuat kesimpulan akhir mengenai jumlah tersebut, satu-satunya alat bukti yang baik adalah melakukan proses identifikasi," kata Iqbal kepada wartawan di kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (8/10/2015).
Pemerintah Arab Saudi tengah memproses akurasi data korban meninggal tragedi Mina, terlebih mendapat bantuan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengidentifikasi jenazah korban tewas.
Direktorat Jenderal Kemenlu Wilayah Arab Barat, Ambasador Tayib, telah menerima kedatangan tim DVI Polri dan berjanji memberikan akses seluas-luasnya kepada mereka dalam proses identifikasi jenazah.
"Pada saatnya nanti ia akan melaporkan hasil identifikasi dan investigasi tersebut, serta membenahi roadmap Haji agar tak terulang kejadian sama tahun depan," kata Iqbal.
Sampai saat telah teridentifikasi 120 korban meninggal jemaah haji Indonesia, rinciannya 115 jemaah haji dan sisanya WNI yang bekerja dan mukim di Arab Saudi tapi sedang melaksanakan haji.
Sedangkan jemaah haji Indonesia korban luka-luka yang saat ini dirawat berjumlah enam orang dan tercatat ada delapan jamaah haji masih hilang dan belum kembali ke pemondokan.