Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seperti Ini Gerakan Wajib Bela Negara Israel yang Ingin Dicontoh Indonesia

Gerakan ini akan dicanangkan melalui program pendidikan dan pelatihan bela negara.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Seperti Ini Gerakan Wajib Bela Negara Israel yang Ingin Dicontoh Indonesia
Foto Jumpei Yasuda
Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu di Banda Aceh tanggal 25 Januari 2005 

TRIBUNNEWS.COM - Melihat Israel sebagai patokan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan akan segera merealisasikan gerakan nasional Bela Negara.

Gerakan ini akan dicanangkan melalui program pendidikan dan pelatihan bela negara.

Gerakan tersebut terinspirasi dari konsep bela negara yang diberlakukan Israel, di mana jumlah penduduknya hanya sedikit, namun bisa menangkis serangan dari Palestina.

Hal tersebut bisa diraih, jika tiap warga negaranya memiliki kesadaran untuk membela negara.

Israel memang merupakan satu dari beberapa negara yang memberlakukan wajib militer sebagai wujud bela negaranya, selain Korea Utara, Korea Selatan, Iran, Yunani, Austria, dan lainnya.

Di Israel, bergabung dengan kemiliteran diwajibkan untuk pria dan wanita sejak usianya menginjak 18 tahun, harus diikuti minimal tiga tahun untuk pria dan dua tahun untuk wanita.

Menurut situs Country Data, untuk imigran baru, jika masih berusia di bawah 18 tahun, tetap ikut sesuai jangka waktu yang sudah ditetapkan. Sedangkan, jika berusia 19 tahun ke atas, tetap ikut dengan periode yang disesuaikan.

Berita Rekomendasi

Meski masa menjalaninya ditentukan, periode wajib militer yang dijalani biasanya akan berbeda-beda, tergantung kebutuhan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Wajib militer diberlakukan menurut hukum yang sudah berlaku di negara itu, yaitu Hukum Wajib Militer Israel, yang berisi aturan terkait wajib militer, termasuk pengecualiannya.

Pengecualian untuk tidak mengikuti wajib militer berlaku untuk warga atau alasan tertentu. Biasanya dilatarbelakangi alasan keagamaan.

Dikutip dari berbagai sumber, pengecualian berlaku untuk warga yang sedang menuntut ilmu teologi, pindah ke luar negeri, keturunan Israel Arab, hamil atau sudah menikah (khusus wanita), dan tidak sehat secara fisik dan mental.

Namun, jika memang seorang kandidat dinyatakan gagal untuk mengikuti wajib militer, kandidat tersebut dapat memilih untuk menjadi sukarelawan kemiliteran.

Meski Israel memberlakukan wajib militer sebagai wujud bela negaranya, Ryamizard mengatakan program bela negara yang akan direalisasikan itu bukan semacam wajib militer, tetapi sebatas pembinaan atas kesadaran bela negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas