Polri Siap Amankan Aksi Unjuk Rasa Besar-besaran
Sudah banyak pemberitahuan yang masuk ke Direktorat Intelkam soal aksi-aksi unras tersebut.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengaku pihaknya siap mengamankan setiap aksi unras di ibukota maupun daerah terkait evaluasi kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama setahun.
Jenderal bintang empat ini menuturkan baik di Jakarta maupun di daerah, sudah banyak pemberitahuan yang masuk ke Direktorat Intelkam soal aksi-aksi unras tersebut.
"Yang mau demo, aksi ya silahkan saja. Kami siap amankan. Kemarin terkait peringatan satu tahun pemerintahan (Jokowi-JK) juga sudah ada yang melakukan," terangnya, Selasa (20/10/2015).
Badrodin menambahkan apabila aksi-aksi tersebut sudah diberitahukan pihaknya pasti akan mengamankan. Namun apabila aksi-aksi itu tidak diberitahukan, Polri tidak akan segan untuk membubarkan paksa.
Termasuk apabila aksi ini berakhir ricuh, membokir jalan dan lainnya, dikatakan Badrodin ia tidak akan segan untuk menindak tegas bahkan memproses para pembuat onar itu.
"Kalau nanti saat aksi ada yang melanggar pidana, ya pasti ditindak tegas," ungkapnya.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian mengaku telah menerima beberapa informasi soal aksi unras. Ia beserta jajaran siap mengamankan.
Mantan Kapolda Papua ini menegaskan
Pengamanan dilakukan sesuai prosedur tetap (protap). Tidak dilakukan pengamanan ekstra ketat. Sebab, ia optimistis, unras berjalan damai tanpa ada tindakan anarkisme dari massa.
"Kami mendengar ada beberapa kelompok yang mengkritik. Saya kira enggak apa-apa sebagai masukan. Kami mendengar dan pelajari tidak ada aksi anarkis. Mudah-mudahan mereka menyampaikan aksi seperti biasa," tutur Tito di Mapolda Metro Jaya.
Sementara itu, Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Kombes Martuani Sormin mengaku telah menyiapkan pasukan untuk mengamankan aksi unras tersebut.
Pengamanan dilakukan di tiga tempat berbeda, yaitu di Istana Negara, Bundaran Patung Kuda di Silang Monumen Nasional (Monas) dan di depan Gedung DPR-MPR RI.
Dia memprediksi massa yang akan melakukan aksi unras sekitar 800 sampai 1.000 orang. Aksi tersebut akan berlangsung mulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga sore hari.
"Kami menempatkan setiap obyek ada 300 personil. Kendaraan taktis pasti ada, itu sudah sesuai protap. Apalagi di depan Istana," bebernya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.