Jokowi Perlu Klarifikasi Dugaan Keterlibatan HM Prasetyo dalam Kasus Rio Capella
Setara Institute menilai Presiden Jokowi perlu mengklarifikasi dugaan Jaksa Agung mengenai keterlibatan dalam kasus pengamanan bansos
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setara Institute menilai Presiden Joko Widodo perlu mengklarifikasi Jaksa Agung HM. Prasetyo mengenai dugaan keterlibatan dalam kasus pengamanan penanganan perkara dana bantuan sosial (bansos) di Sumatera Utara.
Gubernur nonaktif Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengaku meminta tolong eks Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Capella untuk berbicara dengan Jaksa Agung Prasetyo terkait kasus yang menjeratnya.
Diketahui, Prasetyo dan Rio Capella pernah bernaung di partai yang sama, yaitu Nasdem. Gatot menduga Rio dapat membantunya lantaran ada keterkaitan partai tersebut.
Ketua Setara Institute, Hendardi, mengatakan setelah penetapan Patrice Rio Capella sebagai tersangka, banyak pihak menduga-duga keterlibatan Jaksa Agung dalam kasus ini.
Menurut dia, dugaan ini linier dengan tujuan yang hendak dicapai melalui Rio Capella, yakni agar Jaksa Agung HM. Prasetyo, yang notabene rekan satu partai dengan Rio, memberikan proteksi atas kasus yang dihadapi Gubernur Sumatera Utara.
"Pada pola kejahatan politik tingkat tinggi semacam ini, sangat mungkin melibatkan jaringan kekerabatan, kepartaian, dan kedaerahan," tutur Hendardi dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Jumat (23/10).
Dia menjelaskan dugaan keterlibatan HM. Prasetyo membuat integritas sebagai jaksa agung terganggu. Oleh karena itu, dia menilai, presiden
mempertimbangkan pentingnya menjaga martabat Kejaksaaan Agung.
"Presiden Jokowi harus mempertimbangkan pentingnya menjaga martabat Kejaksaaan Agung dengan melakukan tindakan yang diperlukan, termasuk mengklarifikasinya langsung kepada Jaksa Agung," kata Hendardi.