Presiden Jokowi: Terima Kasih Sambutan Hangat Warga Indonesia di Amerika
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo merasa bangga atas sambutan hangat warga Indonesia di Amerika Serikat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
![Presiden Jokowi: Terima Kasih Sambutan Hangat Warga Indonesia di Amerika](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-dan-mega-nih3_20151024_151537.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo merasa bangga atas sambutan hangat warga Indonesia di Amerika Serikat, Minggu (25/19/2015).
Jokowi disambut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake, dan beberapa duta besar negara ASEAN.
Turut menyambut kedatangan Presiden Jokowi, Kepala Protokol Negara Amerika Serikat, Peter A Selfridge dan Atase Pertahanan RI di Washington, Brigjen Pudjo Wahjono.
Dari Bandar Udara Andrews Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung bertolak ke Blair House tempat menginap selama berada di Washington DC.
"Saya gembira bisa menyapa warga Indonesia di depan Blair House, Washington DC. Sambutan yang hangat," ujar Jokowi dalam aku twitternya @jokowi, beberapa saat lalu.
Jokowi dalam fanpage facebooknya, mengatakan, warga Indonesia sudah berkumpul sejak pagi di depan Blair House menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Minggu sore, Presiden Jokowi bertemu masyarakat Indonesia di Wisma Tilden, Washington DC, Wisma Duta Besar RI untuk Amerika Serikat. Diperkirakan ada sekitar 1.250 orang hadir dalam acara tersebut.
"Saya bertemu dengan warga Indonesia di Amerika Serikat. Hangat dan terasa semangat ke-Indonesiaan-nya," ungkap Jokowi yang mengaku kagum bahwa mereka datang dari 24 negara bagian dan sudah kumpul sejak pukul 10 pagi.
"Mereka peduli pada masalah-masalah bangsa yang terjadi di tanah air mulai dari soal ekonomi sampai bencana asap yang sedang kita alami. Saya mengajak mereka untuk ikut bergerak bersama," jelas Jokowi.
Bakal Ketemu Obama
Berdasarkan agenda, Presiden Jokowi akan diterima Presiden Barack Obama di ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, Senin (26/10/2015) pagi waktu setempat.
Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dalam keterangannya di Blair House, Washington DC, Minggu (25/10/2015) malam, mengatakan ada empat poin yang akan dibahas Jokowi dan Barack Obama.
“Pertama mengenai Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia tapi pada saat yang sama Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar di dunia yang toleran, pluralis, dan sebagainya yang tidak dimiliki negara lain,” kata Menlu.
Kedua, soal ekonomi yang menekankan ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka yang siap meningkatkan bekerja sama ekonomi dengan AS dan dunia.
“Dengan ekonomi yang terbuka, menjadikan Indonesia lebih mudah bekerja sama dengan ekonomi negara manapun apalagi didukung dengan paket kebijakan yang akan sangat membantu Indonesia menyampaikan kepada dunia bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka,” terang Retno.
Ketiga, posisi Indonesia menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 12 miliar dollar AS pada 2014. “Angka itu sangat berarti dibandingkan pada 2013 yang sebesar 8 miliar dolar AS,” imbuh dia.
Keempat, Presiden Jokowi dan Presiden Obama akan membahas mengenai isu perubahan iklim mengingat kedua negara merupakan pemimpin negara besar.
“Goalnya karena Indonesia adalah negara besar maka kita berharap bahwa pertemuan ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan dunia,” jelas dia.