Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Tunggu Dokumen dari AS Sebelum Memutuskan Soal TPP

Pemerintah Indonesia masih menunggu dokumen dari pemerintah Amerika Serikat

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Tunggu Dokumen dari AS Sebelum Memutuskan Soal TPP
Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe
Delegasi Menlu Kerajaan Arab Saudi didampingi Menlu RI Retno LP Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said dan Kepala BKPM Franky Sibarani. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih menunggu dokumen dari pemerintah Amerika Serikat (AS), terkait Trans Pacific Partnership (TPP).

Menteri Luar Negri Retno LP Marsudi mengatakan hingga kini, dokumen tersebut belum kunjung diberikan oleh pemerintahan paman Sam tersebut.

"Indonesia mengharapkan kiranya dapat segera mendapatkan dokumen mengenai masalah TPP untuk kita pelajari, jadi tidak tiba-tiba melompat bahwa kita akan join (red: gabung)," kata Retno kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015).

Retno mengatakan bahwa dokumen yang berisi aturan main di TPP itu sangat penting bagi pihak Indonesia. Pemerintah membutuhkan dokumen tersebut untuk dijadikan acuan, apakah Indonesia akan bergabung ke dalam TPP seperti yang diharapkan pemerintah AS, atau justru batal bergabung.

Ia mengingatkan, bahwa dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden AS, Barrack Obama pada Senin lalu (26/10), yang disepakati adalah Indonesia tertarik atau berniat untuk bergabung. Keputusan untuk bergabung belum bisa diputuskan, karena AS tidak kunjung mengirimkan dokumennya.

"Indonesia bermaksud intent to (red: berniat), bukan kalau dalam bahasa Inggrisnya will (red: akan)," katanya.

Setelah diterima dokumen tersebut, pemerintah akan mempelajarinya. Bila diputuskan bahwa Indonesia bergabung ke dalam TPP, maka akan ada banyak hal yang harus disesuaikan oleh pemerintah Indonesia, untuk mengikuti aturan yang berlaku di lembaga yang digagas oleh negri paman Sam itu.

Berita Rekomendasi

Saat ditanya apakah Indonesia sanggup bergabung ke dalam lembaga sekelas TPP, Retno mengaku belum bisa menjawab pertanyaan itu karena dokumennya belum kunjung diserahkan.

"Kita akan lihat dokumennya, kira-kira apa yang harus kita persiapkan. Kita (mengusung) ekonomi terbuka," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas