Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arsip KAA dan Gerakan Non Blok Masuk Memory of The World UNESCO

UNESCO mengakui arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok sebagai Memory of The World (MoW).

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Arsip KAA dan Gerakan Non Blok Masuk Memory of The World UNESCO
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) bersama Ketua DPR Setya Novanto (ketiga kiri) berfoto bersama delegasi sejumlah negara usai membuka Konferensi Parlemen Asia Afrika di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Konferensi tersebut dihadiri perwakilan dari 36 negara yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

ANRI menyimpan arsip KAA dalam berbagai bentuk yakni foto 565 lembar, arsip film 7 reel dan arsip tekstual kurang lebih 37 berkas atau 1.778 lembar.

Anggota Komite Pengajuan Memory of the World (MoW), Wardiman Djojonegoro mengatakan, terpilihnya arsip KAA dalam WoW akan jadi pengingat apakah Dasa Sila Bandung sebagai hasil KAA sudah terlaksana.

Selain itu untuk mempertegas hubungan kerja sama ekonomi dan ilmu pengetahuan antar negara-negara di Asia dan Afrika.

Wardiman mengatakan, saat proses pengajuan MoW ini bukan perkara mudah. UNESCO harus diyakinkan bahwa Indonesia menyimpan secara baik arsip-arsip itu.

"Untungnya arsip di ANRI tertata rapi, baik dokumen tulisan maupun filmnya. Saat anggota tim datang ke India, Pakistan, Myanmar dan Sri Langka, mereka juga support," katanya.

Bahkan, negara-negara itu kagum pada Indonesia, karena baru saja pecah Perang Dunia II, sudah berhasil mengadakan KTT yang mampu menginspirasi negara lainnya untuk merdeka.

Untuk menjadi penguat, tim juga mencari berbagai kajian KAA dan baru diketahui kajian tentang KAA ada pada tahun 2005, atau setelah 60 tahun KAA.

Berita Rekomendasi

UNESCO membentuk program Memory of the World tahun 1992. Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat dunia pentingnya eksistensi, makna warisan budaya yang terdokumentasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas