Panglima TNI Minta Maaf Atas Tindakan Oknum TNI Penembak Japra
Panglima memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat untuk melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal. Gatot Nurmantyo meminta maaf atas peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum TNI berinisial YH yang menembak Japra hingga tewas di kawasan Cibinong, Bogor, kemarin.
"Kejadian penembakan ini, saya selaku panglima TNI mohon maaf atas kejadian tersebut yang dilakukan oleh anggota saya dan ini tidak boleh terjadi," ujar Panglima di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Panglima berharap kejadian tersebut tidak boleh terulang kembali. Karena itu, Panglima memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat untuk melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata di kalangan Angkatan Darat.
"Saya sudah perintahkan KSAD untuk lakukan evaluasi tingkatan-tingkatan apa yang bawa senjata. Itu suatu kesalahan. Seharusnya tidak (bawa senjata)," ucap Panglima.
Diberitakan sebelumnya, Marsin Sarmani alias Japra (40) tewas ditembak seorang oknum TNI berpangkat Serda berinisial YH di Jalan Mayor Oking depan SPBU Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11/2015) petang sekitar pukul 16.30 WIB.Korban tewas dengan luka tembakan dibagian pelipis.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Auliya Djabar mengatakan, aksi penembakan yang dilakukan pelaku dilatarbelakangi senggolan antara motor korban dengan mobil Honda CRV yang dikemudikan pelaku.
"Pemicunya karena senggolan, pelaku tidak terima kemudian mengejar korban dan terjadilah penembakan," ujar AKP Auliya Djabar kepada TribunnewsBogor.com.