Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hidayat Nur Wahid: Menteri ESDM Jangan Bikin Gaduh

"Jangan dibuat menduga dan memfitnah orang," ujar Hidayat.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hidayat Nur Wahid: Menteri ESDM Jangan Bikin Gaduh
Dokumentasi
Bantu Tolikara - Hidayat Nur Wahid menerima uang sumbangan dari para ustazah pimpinan majelis se-Jabodetabek, yang dikumpulkan secara spontan untuk membantu membangun Masjid Baitul Muttaqin di Tolikara, Papua, di Jakarta, Senin (20/7/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mendesak Menteri ESDM Sudirman Said agar segera mengungkap politisi yang mencatut nama presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla dalam negosiasi dengan PT Freeport.

"Sudirman Said (Menteri ESDM) segera ungkap nama politisinya, jangan bikin gaduh. Jangan dibuat menduga dan memfitnah orang," ujar Hidayat saat ditemui di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Menurut Hidayat, apabila tidak segera diungkap maka, akan banyak kegaduhan yang terjadi, baik di dalam pemerintahan dan di luar pemerintahan.

Dampaknya memang belum terasa saat ini, hanya saja jika terus dibiarkan, maka akan menjadi hal yang tidak baik.

"Beberapa waktu lalu, pak Wapres pernah bilang, jangan bikin gaduh dunia politik dan saya yakin pak Said tahu itu dan dia tahu konsekuensinya telah bicara dipublik," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan kompas.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan adanya tokoh politik yang sangat berkuasa mencoba menjual nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kepada Freeport.

Dengan mencatut nama Presiden dan Wapres, politisi itu menjanjikan ke Freeport agar kontrak bisa segera diberikan.

BERITA REKOMENDASI

"Seolah-olah Presiden minta saham. Wapres juga dijual namanya. Saya sudah laporkan kepada keduanya. Beliau-beliau marah karena tak mungkin mereka melakukan itu," ujar Sudirman Said seperti dikutip dalam acara Satu Meja yang ditayangkanKompas TV dan dikutip Kompas, Selasa (10/11/2015).

Namun, dia mengaku tak bisa menyebut siapa politisi yang coba menjual nama dua pimpinan tertinggi republik itu.

Hanya, Sudirman mengatakan bahwa orang itu cukup terkenal. Selain mencoba menjual nama Presiden dan Wapres, Sudirman menyebut orang itu juga meminta proyek pembangkit listrik di Timika dan meminta bagian saham Freeport.

"Saya berani mengatakan, karena terjadi dua kali diskusi dan (dia atau mereka) dua kali konsisten mengatakan, 'Saya bisa membantu Anda, tetapi dengan syarat tadi, berilah saham'," kata Sudirman.

Menurut Menteri ESDM, aksi percobaan orang-orang yang dia sebut sebagai pemburu rente itu tak hanya terjadi pada masa ini.


Presiden Direktur Freeport-McMoRan Inc James R Moffett, kata Sudirman, pernah menceritakan pengalamannya bahwa ia diperlakukan serupa pada masa lalu. Intinya, menurut dia, Freeport tak memenuhi permintaan para pemburu rente tersebut.

"Saya bersyukur karena proses ini tidak terjadi sehingga Indonesia tidak dipermalukan. Akhirnya, proses ini melalui jalur yang normal, dalam hal ini sektor pengambil keputusan dan Presiden memutuskan sendiri tanpa harus melalui dealsemacam itu," ucap Sudirman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas