Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Africa Wall di Radio Dalam, Ubah Citra Afrika di Indonesia

Perwakilan dari sejumlah kedutaan Negara Afrika datang ke daerah Radio Dalam

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Africa Wall di Radio Dalam, Ubah Citra Afrika di Indonesia
Edwin Firdaus/Tribunnews.com
Duta Besar Afrika Selatan HE Mr. Pakamisa Augustine didampingi beberapa perwakilan dari Kedutaan Besar Negara Afrika lainnya diwawancara wartawan disela-sela acara peresmian Mural AFRICA WALL. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan dari sejumlah kedutaan Negara Afrika datang ke daerah Radio Dalam pada Kamis (12/11/2015) sore.

Seperti Duta besar Afrika Selatan, Nigeria, Maroko, Zimbabwe, dan Mesir. Juga terlihat perwakilan dari Kemenlu RI.

Mereka menghadiri peresmian lukisan dinding AFRICA WALL oleh inisiatif global Vanilla Remix.

Lukisan dinding "AFRICA WALL" terpampang pada dinding 20 meter di daerah Jaan Margaguna no 3 Radio Dalam. Africa Wall merupakan ikon baru untuk Megapole Jakarta dan untuk Indonesia yang bertujuan menyajikan citra positif Afrika kepada masyarakat Indonesia.

Mural Africa Wall dirancang dan dilukis oleh tiga seniman muda Indonesia.

Menurut Christopher dari Vanilla Remix, Afrika Wall bertujuan membawa pengetahuan positif Afrika kepada masyarakat Indonesia secara artistik melalui seni jalanan.

Dijelaskannya, Afrika adalah benua yang semakin penting untuk semua pelaku global. Tepi citra Afrika masih negatif di Indonesia dan sering dikaitkan dengan kelaparan, perang atau penyakit, dan narkotika.

Berita Rekomendasi

Padahal, menurut dia, Afrika jauh lebih dari itu. Sehingga persepsi di masyarakat harus berubah cepat. Semua aktor global utama memiliki minat yang semakin kuat di Afrika, benua besar dan sangat beragam, sehingga sangat penting untuk mengetahui Afrika yang lebih baik dan terlibat melalui masyarakat sipil dan masyarakat untuk inisiatif orang.

Sebagai inisiator dari konferensi Asia-Afrika, Indonesia memiliki legitimasi yang luar biasa dan potensi pengaruh di Asia dan Afrika.

Hanya saja, hal tersebut belum terlihat wujudnya pada hubungan bisnis. Negara Indonesia belum memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Afrika untuk kepentingan bisnis, budaya, maupun diplomasi.

"Malaysia sudah menjadi negara Investor terbesar ketiga di Afrika setelah Amerika dan Perancis. Indonesia masih ketinggalan jauh," ujarnya.

Dalam konteks itu, Afrika Dinding merupakan kontribusi pemahaman yang lebih baik dan citra Afrika di Indonesia dan Asia, di jantung kota Jakarta, salah satu kota terbesar di dunia dan ibukota ASEAN.

Mural ini cocok sebagai latar belakang untuk selfies dan pemotretan dengan teman-teman atau untuk dirinya sendiri sebagai karya seni jalanan, Afrika Wall berpusat pada penyanyi wanita trendi Inna Modja dari Mali mengenakan Nelson Mandela T-shirt.

Mantan Presiden Afrika Selatan dan global sadar Nelson Mandela sendiri tentu saja dan seperti biasa mengenakan batik Indonesia.

Inna Modja dihiasi dengan beberapa artefak Afrika dan simbol dan memegang ponsel dengan merah dan putih (merah putih) peta Afrika di layar atau dengan kata lain Afrika dengan warna bendera Indonesia.

Komponen utama lain dari Afrika Wall adalah jerapah raksasa yang tubuhnya sebenarnya terdiri dari banyak pemimpin sejarah Afrika seperti Nasser dan Cleopatra dari Mesir, Ratu Sheba dari Ethiopia, Kwane Nkrumah dari Ghana Queen Amina dari Nigeria Queen Nzinga dari Angola atau Emir Abdelkader.

Houari Boumedienne dan Djamilah Bouhired dari Aljazair dan seniman Afrika terkenal seperti penyanyi seperti Miriam Makeba dari Afrika Selatan, Papa Wemba dari Kongo, Oum Kalthoum dari Mesir, Youssou N'Dour dari Senegal atau Angelique Kidjo dari Benin.

Penulis seperti Hadiah Nobel Pemenang Wole Solinka dari Nigeria dan aktor / aktris seperti Lupita Nyong'o dari Kenya, Barkhad Abdi dari Somalia atau Genevieve Nnaji dari Nigeria. Bapak pendiri Indonesia, Presiden Soekarno, juga merupakan bagian dari jerapah sebagai utama dunia dan pemimpin Asia Afrika.

Dinding selesai dengan simbol Afrika, pola dan artefak dari banyak negara Afrika yang berbeda serta pepatah dalam bahasa Swahili, salah satu bahasa yang paling diucapkan di Afrika. Secara total, sebagian besar negara-negara Afrika diwakili dalam mural Africa Wall.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas