Jokowi: Terorisme Tidak Dapat Ditolerir
"Duka cita mendalam bagi korban aksi kekerasan di Paris," ucap Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam bagi korban aksi teror yang menewaskan lebih seratus orang di Paris, Perancis, Jumat (13/10/2015) malam.
"Duka cita mendalam bagi korban aksi kekerasan di Paris," ucap Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.
Jokowi juga mengutuk keras aksi teroris yang telah memakan korban jiwa tersebut.
"Terorisme, apapun bentuk dan alasannya tidak dapat ditolerir," tandasnya.
Sementara itu diberitakan, dua dari delapan pelaku serangan teror di Paris pada Jumat (13/11/2015) dikabarkan telah diidentifikasi, di mana seorang di antaranya adalah warga Prancis.
Dikutip dari berbagai sumber, dua pelaku tersebut adalah Ismael Omar Mostefai dan Abbdulakbak B..
Menurut Le Monde, Ismael adalah seorang warga Prancis berusia 30 tahun yang tinggal di Courcouronnes, keturunan Algeria, dan sudah berkeluarga.
Ismael juga dikatakan terdaftar sebagai orang yang pernah teradikalisasi, di mana tercatat pria tersebut pada 2013 - 2014 sempat melakukan perjalanan ke Suriah.
Menurut informasi yang didapat, ia juga memiliki seorang ayah dan saudara laki-laki yang juga terdaftar sebagai warga Prancis.
Kini keduanya ditahan oleh otoritas Prancis untuk dimintai keterangan.