TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai NasDem, Prananda Surya Paloh melihat pesan dari aksi teror Paris sama dengan bom Bali I dan II serta serangan 11 September 2001.

Pesan itu, kata putera Ketua Umum NasDem, Surya Paloh ini, mampu menghadirkan rasa takut di tempat yang menjadi simbol ketenangan dan keamanan satu negara.

"Ini merupakan peringatan global bahwa muncul organisasi teror baru pasca Al Qaeda, yaitu ISIS," ujar anggota DPR RI ini kepada Tribun, Senin (16/11/2015).

Akan tetapi, serangan brutal ISIS itu juga akan menyatukan dunia di bawah sebuah jaringan lintas negara untuk melawannya.

Karena dia jelaskan, akar dari teror tersebut yaitu ajaran sesat yang jahat dan tidak mewakili agama apapun.

Namun terus dipompakan secara bebas dengan mengatasnamakan kesucian agama tertentu. Dengan sasaran kekuasaan politik yang ademokratis, intoleransi dan tidak berperi kemanusiaan.

Tidak terkecuali di tanah air. Perlawanan keras terhadap mereka harus dilakukan pemerintah, guna menciptakan situasi aman dan damai.

"Karena itu, negara-negara di dunia harus menghentikan penyebaran ajaran sesat mereka dan menangkap siapapun yang menyebarkan serta melakukan indoktrinasi pada warga kita," ujarnya.

Sikap ini juga harus dilanjutkan dengan dukungan negara pada perlawanan sosial yang sudah ada. Sehingga pikiran dapat dilawan dengan pikiran secara lebih massif.