Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Korrie Layun Rampan Almarhum

Hari ini, Korrie Layun Rampan meninggal dunia di Jakarta. Jenazahnya akan diterbangkan ke Sendawar, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015).

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Mengenal Korrie Layun Rampan Almarhum
net
Korrie Layun Rampan 

Tribunnews.com - Korrie Layun Rampan (lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, 17 Agustus 1953) adalah seorang sastrawan Korrie merupakan pencetus penyusun buku Sastrawan Angkatan 2000 terbitan Gramedia Pustaka Utama yang memuat lebih dari seratus sastrawan, terdiri dari penyair, cerpenis, novelis, esais, dan kritikus sastra. Beberapa nama besar yang masuk dalam angkatan tersebut antara lain Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda, Seno Gumira Ajidarma, Ayu Utami, Dorothea Rosa Herliany.

Hari ini, Korrie Layun Rampan meninggal dunia di Jakarta. Jenazahnya akan diterbangkan ke Sendawar, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015).

Ayahnya bernama Paulus Rampan dan ibunya bernama Martha Renihay-Edau Rampan, beretnis Dayak Benuaq. Semasa muda, Korrie tinggal di Yogyakarta.

Di kota itu pula ia berkuliah. Sambil kuliah, ia aktif dalam kegiatan sastra. Ia bergabung dengan Persada Studi Klub, sebuah klub sastra yang diasuh penyair Umbu Landu Paranggi. Di dalam grup ini lahir sejumlah sastrawan ternama, seperti Emha Ainun Nadjib, Linus Suryadi A.G., Achmad Munif, Arwan Tuti Artha, Suyono Achmad Suhadi.

Pengalaman bekerja Korrie dimulai pada 1978 di Jakarta sebagai wartawan dan editor buku untuk sejumlah penerbit. Kemudian, ia menjadi penyiar di RRI dan TVRI Studio Pusat, Jakarta, mengajar, dan menjabat Direktur Keuangan merangkap Redaktur Pelaksana Majalah Sarinah, Jakarta.

Sejak Maret 2001 Korrie menjadi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Koran Sendawar Pos yang terbit di Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Di samping itu, ia juga mengajar di Universitas Sendawar, Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Dalam Pemilu 2004 ia sempat duduk sebagai anggota Panwaslu Kabupaten Kutai Barat, tetapi kemudian mengundurkan diri karena mengikuti pencalonan anggota DPRD. Oleh konstituen, ia dipercayakan mewakili Kabupaten Kutai Barat periode 2004-2009. Sebagai anggota DPRD, Korrie menjabat sebagai Ketua Komisi I.

Berita Rekomendasi

Meskipun telah menjadi angota DPRD, Korrie tetap aktif menulis karena tugasnya sebagai jurnalis dan duta budaya. Berbagai karya telah ditulisnya berupa novel, cerpen, puisi, cerita anak, dan esai.

Ia juga menerjemahkan sekitar seratus judul buku cerita anak dan puluhan judul cerita pendek dari para cerpenis dunia, seperti Leo Tolstoy, Knut Hamsun, Anton Chekov, O'Henry, dan Luigi Pirandello. Novelnya, Upacara dan Api Awan Asap, meraih hadiah Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta, 1976 dan 1998.

Beberapa cerpen, esai, resensi buku, cerita film, dan karya jurnalistiknya mendapat hadiah dari berbagai sayembara. Beberapa cerita anak yang ditulisnya ada yang mendapat hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Cuaca di Atas Gunung dan Lembah (1985) dan Manusia Langit (1997).

. Selain itu, sejumlah bukunya dijadikan bacaan utama dan referensi di tingkat SD, SLTP, SMU, dan perguruan tinggi, di antaranya Aliran-Jenis Cerita Pendek. (wikipedia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas