Gerakan Anti Korupsi Desak Kasus 'Papa Minta Saham' Diusut Tuntas
Gerakan Anti Korupsi (GAK) lintas perguruan tinggi meminta agar kasus lobi PT Freeport diusut tuntas.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gerakan Anti Korupsi (GAK) lintas perguruan tinggi meminta agar kasus lobi PT Freeport diusut tuntas.
Koordinator GAK, Rudy Johannes, mengatakan, kasus tersebut harus diusut tuntas karena berusaha merampok kekayaan negara.
Menurut Rudy, itu bisa dilihat dari adanya rekaman percakapan antara Ketua DPR RI Setya Novanto dan bos Freeport.
Dalam percakapan tersebut diduga kuat Setya ingin memiliki saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Untuk itu, Rudy meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan mengusut tuntas mengenai rekaman tersebut.
"Kepada MKD untuk memproses kasus 'Papa Minta Saham' secara tuntas dan bermartabat dalam persidangan terbuka dan disiarkan media tivi nasional untuk membuktikan siapa pemilik suara di rekaman tersebut," kata Rudy di KPK, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
GAK juga meminta agar Presiden dan Wakil Presiden mengajukan kasus tersebut ke penegak hukum karena namanya telah dicatut dalam rekaman tersebut.
"Kepada aparat penegak hukum, baik KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk bersama-sama memproses kasus ini dengan seksama dan tuntas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku," tukas Rudy.