Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bamsoet Akui Golkar Bonyok dan Babak Belur Akibat Kasus 'Papa Minta Saham'

Golkar memahami adanya suara internal partai yang mendesak Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bamsoet Akui Golkar Bonyok dan Babak Belur Akibat Kasus 'Papa Minta Saham'
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Bambang Soesatyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Golkar memahami adanya suara internal partai yang mendesak Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya.

Desakan tersebut muncul dari Forum Generasi Muda Partai Golkar dan 24 DPD Golkar versi Munas Ancol.

Bendahara Umum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie telah sepakat menunggu keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Ia mengakui kasus 'Papa Minta Saham' sangat mempengaruhi citra Golkar terutama di akar rumput di daerah.

"Ibarat nasi sudah jadi bubur. Mau apalagi? Partai kami sudah jatuh tertimpa tangga, kejatuhan palu pula. Terlanjur bonyok dan babak belur. Kita tidak boleh meratapi masa lalu. Kita lihat saja depan. Bagaimana kita bisa segera keluar dari pusaran skandal 'Papa Minta Saham' dan Yang Mulia Masuk Angin," ungkap Bambang, Kamis (10/12/2015).

Sebelumnya, Generasi Muda Partai Golkar mengaku partai berlambang pohon beringin itu tidak akan meraih hasil maksimal pada Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) serentak di 264 Pilkada di Indonesia hari ini.

BERITA REKOMENDASI

Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan hasil negatif itu disebabkan konflik panjang soal kepengurusan dan kasus Setya Novanto.

"Kemungkinan besar tidak meraih hasil maksimal. Ketahuan nanti itu.Tidak mungkin kemenangannya sama dengan tahun 2009 lalu. Pasti jauh merosot karena konflik," kata Andi di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (9/12/2015).

Andi memprediksi perolehan suara partai penguasa Orde Baru itu semakin buruk lantaran kasus yang menimpa kader Golkar Setya Novanto yang kini jadi ketua DPR RI.

Novanto kini menghadapi persidangan etik di Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI lantaran diduga kuat meminta saham kepada Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.

"Ditambah kasus ini pasti lebih gawat lagi," kata dia.


Andi pun meminta Novanto secara ikhlas mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kita sedang berjuang bagaimana persatuan partai ini. Tidak menarik Partai Golkar mempertontonkan adegan yang tidak pantas," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas