Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Romy Kecam Pernyataan SARA Donald Trump Soal‎ Umat Muslim

Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy angkat bicara mengenai‎ pernyataan Valon Presiden AS Donald Trump.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Romy Kecam Pernyataan SARA Donald Trump Soal‎ Umat Muslim
WBT News Talk
Kandidat capres Amerika Serikat Donald Trump 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy angkat bicara mengenai‎ pernyataan Valon Presiden AS Donald Trump.

Donald menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat dan pengawasan terhadap masjid-masjid di AS.

"Itu adalah pernyataan yang menyesatkan, kental bernuansa SARA, membangkitkan intoleransi dan jelas tidak perlu. Pernyataan tersebut tidak mungkin timbul jika tidak karena sikap apriori yang sejak awal dimiliki Trump terhadap umat Islam," kata pria yang akrab dipanggil Romy itu melalui pesan singkat, Kamis (9/12/2015).

Menurut Romy,‎ pernyataan tersebut dapat memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia, dan bahkan, bisa memantik timbulnya benturan peradaban, sebagaimana ramalan Huntington.

Jika Trump tidak minta maaf dan mengoreksi pernyataannya, kata Romy, PPP menyerukan penolakan investasi Trump dalam bentuk apapun di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Romy meminta publik menggalang penolakan investasi Trump

"Sampai yang bersangkutan meminta maaf secara terbuka, sbagaimana ia melansir pernyataan rasisnya secara massif. Kita membutuhkan dan ramah dengan investasi asing, tapi kita tidak bisa menerima jika itu dilakukan oleh orang yang dari dirinya tidak menampilkan wajah yang bersahabat," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Romy menilai tidak bijak jika orang semacam Trump dipilih sebagai pemimpin negara besar seperti Amerika Serikat. "Di tengah meningkatnya radikalisme akhir-akhir ini, hendaknya pemimpin AS ke depan adalah figur yang bersahabat kepada seluruh umat beragama, mengedepankan jalan damai dalam setiap dispute settlement, tanpa kehilangan ketegasan sebagai negara dengan kekuatan militer dan ekonomi terbesar di dunia," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas