Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasangan Calon Tidak Populer Jadi Salah Satu Faktor Partisipasi Rendah

Kalau masyarakat tidak kenal, terus si calon juga tidak menyapa masyarakat

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pasangan Calon Tidak Populer Jadi Salah Satu Faktor Partisipasi Rendah
Amriyono Prakoso
Ferry Kurnia Rizkiansyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan bahwa salah satu faktor rendahnya partisipasi pemilih juga diakibatkan pasangan calon yang ada, tidak begitu populer di masyarakat.

Terlebih, jika petahana tidak maju kembali pada pilkada lalu.

"Kalau masyarakat tidak kenal, terus si calon juga tidak menyapa masyarakat, itu jadi faktor juga partisipasi rendah. Orang enggak kenal, siapa yang mau dipilih?" ujarnya di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Rendahnya partisipasi pemilih juga disebabkan pasangan calon yang ada dan tim kampanye mereka tidak bekerja secara efektif di tingkatan bawah.

Sehingga tidak serta merta alat peraga kampanye yang ada menjadi alasan turunnya partisipasi.

"Kami menilai alat peraga kampanye tidak equivalen dengan tingkat partisipasi. Masih banyak faktor yang menentukan tinggi atau rendahnya partisipasi," katanya.

Dia menjelaskan bahwa APK yang disediakan oleh KPU tergantung dari anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah.

Berita Rekomendasi

Jika anggaran besar, maka APK akan terlihat di sepanjang jalan yang sudah ditentukan, begitu sebaliknya.

Alasan lain, menurut Ferry, kinerja buruk oleh petahana yang maju kembali menjadi nilai sendiri bagi masyarakat untuk datang ke TPS untuk melakukan pencoblosan atau tidak.

Di Kabupaten Tasikmalaya yang mempunyai calon tunggal misalnya, menurut data dari SITUNG KPU, tingkat "Tidak Setuju" terhadap calon yang ada justru jauh lebih besar di Kecamatan Singaparna dengan prosentase 60 persen untuk "Tidak Setuju" dan 30 persen untuk "Setuju".

Di Kota Surabaya, pasangan Tri Rismaharini sebagai incumbent pun menang dari tingkat partisipasi yang hanya 51,69 persen berdasarkan rekapitulasi scan C1 melalui SITUNG KPU.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju Tengah yang tidak memiliki incumbent, tingkat partisipasi mencapai 92 persen dan pasangan calon terpilih mendapatkan prosentase mencapai 97 persen.


"Yang pasti saat ini, siapapun yang menang, pasti lebih sering menyapa masyarakatnya. Bukan menjadi alasan, karena APK tidak ada, terus partisipasi rendah," kata Ferry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas