Dikritik Busyro Otoriter, Ruki Bilang Tidak Etis Kritik Kepemimpinan Seseorang
Tidak layak menilai kepemimpinan seseorang
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki menyebut kritik yang disampaikan Calon Pimpinan KPK, Busyro Muqoddas terkait kepemimpinannya tidak etis diungkapkan di publik.
"Itu tidak etis. Tidak layak menilai kepemimpinan seseorang," ujar Ruki di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).
Diberitakan sebelumnya, Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengkritik sikap Ketua sementara KPK, Taufiequrrachman Ruki.
Busyro menganggap Ruki bersikap otoriter karena memberi sanksi berat kepada pegawainya karena dikritik.
"Iya, saya kritik ini. Ruki otoriter," ujar Busyro di Jakarta, Senin (14/12/2015).
Busyro menyentil tindakan Ruki yang mengenakan sanksi kepada 28 pegawainya. Busyro menilai Ruki antikritik karena didemo pegawainya akibat pelimpahan kasus Komjen Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung.
"Dikritik itu kan biasa saja. Dulu Abraham Samad juga didemo tidak pernah ada sanksi. Kami juga sering dikritik oleh penyidik," kata Busyro.
Busyro meminta Ruki dan pimpinan mendatang untuk bersikap terbuka pada kritik dari pegawai. Apalagi dengan langsung menjatuhkan sanksi berat dengan merumahkan beberapa pegawainya.
"Ruki kan orang tua. Mbok ya tunjukkan keorangtuaannya," kata Busyro.