JK Yakin Pimpinan Baru KPK Bisa Lebih Keras daripada Pendahulunya
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpilih merupakan orang-orang terbaik.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpilih merupakan orang-orang terbaik.
Walaupun mereka yang terpilih merupakan orang-orang yang mendukung revisi Undang-Undang (UU) nomor 30 tahun 2002 tentang KPK.
"Soal revisi kebutuhan berdasarkan wktu dan juga perkembangan berdasarkan pengalaman, jangan dihubungkan dengan capim (calon pimpinan)," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12/2015).
Revisi UU KPK antara lain berisi pembatasan umur KPK hingga 12 tahun, pembatasan kewenangan penyadapan, serta pembentukan dewan eksekutif perwakilan pemerintah di jajaran pimpinan.
Revisi tersebut dianggap melemahkan KPK.
Pimpinan KPK yang ikut seleksi calon pimpinan dan menentang revisi tersebut diantaranya Johan Budi dan Busyro Muqaddas.
Namun keduanya tidak lolos seleksi.
Jusuf Kalla mengimbau semua pihak untuk tidak mengkritik terlebih dahulu.
Ia mengimbau agar lima pimpinan yang baru terpilih ini untuk diberikan kesempatan memperlihatkan kinerja mereka.
"(Pimpinan baru) ini bisa lebih keras daripada yang lalu, tunggu saja, saya yakin," kata Jusuf Kalla.
"Jangan hanya menganggap ahli antikorupsi hanya yang itu itu saja, ini lebih hebat lagi nanti, percaya sama saya," tambahnya.
Lima pimpinan KPK jilid empat telah dipilih melalui mekanisme voting, Kamis (17/12/2015) di DPR RI.
Agus Raharjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode Syarif akan memimpin lembaga antirasuah tersebut selama empat tahun ke depan.