Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Kendur, Masyarakat Menanti Godot

Ia menilai pimpinan baru KPK yang lolos kurang tepat untuk mengawal lembaga pemberantas korupsi tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in KPK Kendur, Masyarakat Menanti Godot
Tribunnews/Herudin
Pimpinan KPK yang baru berfoto bersama Pimpinan KPK sebelumnya, pada acara serah terima jabatan pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (21/12/2015). Lima pimpinan KPK yang baru dilantik akan bekerja selama empat tahun hingga 2019. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Ketua LPPM Unisba, Edi Setiadi, melihat ada kekhawatiran di masyarakat bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi akan kendur. Keinginan DPR untuk merevisi Undang-Undang KPK dinilai sebagai salah satu alasan.

Edi pun menilai terpilihnya komisioner baru KPK diharapkan dapat mengembalikan kekuatan dan marwah KPK.

Namun, Edi menyayangkan hanya dua orang komisioner baru KPK yang mempunyai pengalaman penindakan.

Sedangkan tiga lainnya adalah ahli manajemen dan pencegahan.

Dengan komposisi ini, menurut Edi, tersirat bahwa perjuangan KPK bergerak ke arah pencegahan.

Ia menilai pimpinan baru KPK yang lolos kurang tepat untuk mengawal lembaga pemberantas korupsi tersebut.

"Masyarakat ibaratnya hanya menanti Godot atau superhero yang datang untuk memenuhi keinginan masyarakat," ujar Edi dalam sebuah acara diskusi di Senayan, Jakarta, Kamis (24/12/2015).

BERITA REKOMENDASI

Meski begitu, kata Edi, kehadiran pimpinan baru KPK tetap harus mendapat dukungan luas dari pegiat antikorupsi dan masyarakat pada umumnya.

Ia menambahkan, pemerintah atau DPR janganlah memancing-mancing masyarakat atau menggoda masyarakat untuk tidak patuh dan taat kepada negara.

"Bantulah masyarakat yang sedang semangat memberantas korupsi, karena harapan itu hanya dapat dilakukan oleh KPK," ujar Edi,

"Lembaga penegakan hukum lainnya hendaknya mempersiapkan diri untuk membenahi tugas dan fungsinya serta semangat memberangus korupsi," kata dia.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Peneliti Senior Founding Fathers House, Dian Permata memaparkan hasil survei "Persepsi dan Harapan Publik terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di 2016".

Dalam survei, tersebut dikatakan bahwa 51,3 persen publik menilai pemberantasan korupsi di Indonesia ini sangat baik dan baik.

Adapun pada pertanyaan lainnya, hasil survei menunjukkan bahwa 22,9 persen publik menginginkan pemerintahan Jokowi-JK menangkap lebih banyak koruptor pada 2016.

Penulis : Nabilla Tashandra

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas