Usulan JK Sebagai Ketum dan Akbar Sebagai Sekjen Dapat Sambutan Kader Golkar di Daerah
Politikus Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan mengatakan banyak pengurus Golkar di daerah yang setuju jika Jusuf Kalla jadi Ketua Umum transisi dan
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan mengatakan banyak pengurus Golkar di daerah yang setuju jika Jusuf Kalla jadi Ketua Umum transisi dan Akbar Tandjung sebagai Sekjennya.
Alasannya, kedua tokoh tersebut masih berpengaruh dan masih diharapkan kepemimpinannya di Golkar.
"Begitu saya usul di tv, langsung datang ribuan SMS dari DPD II, mereka setuju. Ini ide brilian saya," kata Leo saat dihubungi, Selasa (5/1/2016).
Leo menilai, dengan kevakuman Golkar saat ini artinya partai berlambang pohon berlambang pohon beringin itu berada dalam keadaan terancam.
Menurutnya, AD/ART partai memungkinkan dibentuk kepengurusan transisi ketika partai dalam keadaan terancam.
"Nanti kepengurusan transisi ini diberikan waktu minimal dua minggu dan maksimal dua bulan untuk selenggarakan Munas," tuturnya.
Masih kata Leo, saat ini yang tepat adalah penyelenggaran Munas dan tidak perlu adanya rapat pimpinan nasional.
Munas yang digelar nantinya, kata Leo langsung pada pemilihan Ketua Umum tidak perlu agenda-agenda lainnya.
"Langsung Munas saja, kalau rapimnas siapa yang mau jalanin. Munasnya juga langsung saja, habis dibuka nyanyi Indonesia raya, nyanyi lagu Golkar, dan langsung pemilihan ketua umum panggil setiap daerah untuk memilih. Tidak usah lain-lain," ungkapnya.