Pengamat: Kerap Buat Gaduh, Rizal dan Prasetyo Layak Diganti
"Apakah kegaduhan yang mereka buat linear dengan prestasi kerja?," kata Dian.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli dan Jaksa Agung M Prasetyo layal untuk di-reshuffle oleh Presiden Joko Widodo karena sering buat kegaduhan.
Peneliti Founding Fathers House Dian Permata, mempertanyakan jika kegaduhan yang dibuat Rizal dan koleganya itu linear dengan kinerja yang ditunjukkan.
"Apakah kegaduhan yang mereka buat linear dengan prestasi kerja?," kata Dian, Senin (11/1/2016).
Dian menuturkan jika Jokowi harus menggunakan instrumen berbasis kinerja bila ingin melakukan reshuffle kabinet kerja.
Tidak berdasarkan desakan, bisikan, pengaruh atau tuntutan dari pihak luar. Dengan begitu lebih perombakan tim kabinet kerja lebih objektif.
"Reshuffle juga harus dilakukan dengan prioritas. Pada bagian mana tim kabinet kerja yang lemah," kata Dian.
Dilanjutkan Dian, tentunya sebagaimana sebelumnya, reshuffle juga harus disertai dengan evaluasi yang jelas. Pada bagian mana anggota tim Kabinet Kerja yang sesuai target dan yang tidak sesuai target.
Termasuk kepada menteri-menteri yang belakangan membuat kegaduhan atau kontroversi.
Seperti diketahui, belakangan ini, Rizal Ramli, Sudirman Said, M Prasetyo, dan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi kerapkali dinilai publik membuat gaduh.
Namun, Jika prestasi dan kinerja merka cukup baik maka yang tinggal dipoles adalah teknik komunikasi politiknya saja.
"Nah itu pun harus menjadi tanggungjawab Joko Widodo. Beliau sudah jago soal itu," ujarnya.
Sehingga, dengan sendirinya publik akan melihat bahwa reshuffle dan evaluasi berdasarkan kinerja. Bukan karena orang partai atau titipan.