Laskar Nawacita: Pengelolaan BUMN Saat Ini Bertentangan dengan UUD 1945
Koordinator Laskar Nawacita, Arif Putra, meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Laskar Nawacita, Arif Putra, meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN.
Menurut dia, kebijakan-kebijakan Rini yang tidak sesuai dengan Nawacitanya Jokowi.
"Rini Soemarno membahayakan keberlangsungan Pemerintahan karena, pengelolaan BUMN saat ini justru sangat bertentangan dengan UUD 1945 yang mengarah ke liberalisme. Yang artinya itu telah melenceng jauh dari konsep Nawacita dan Trisakti,” kata Arif dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/1/2016).
Dia menuding Rini telah melakukan pemufakatan jahat dalam penjualan Pelindo II.
"Dia telah melakukan pemufakatan jahat dalam penjualan Pelindo II terhadap Huntincton Ltd,” katanya.
Lebih lanjut Arif bahwa Rini telah melakukan warisan orde baru dengan melakukan nepotisme dalam menetapkan keluarganya dalam jajaran direksi BUMN.
"Yang kedua ia juga dan tirani keluarganya memanfaatkan jajaran ditekai BUMN itu mereka yang atur mereka yang menempatkan pos-pos direksi di BUMN," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga sempat, menyindir kinerja BUMN di bawah Rini Soemarno yang dinilainya hanya mengedepankan bisnis. Padahal, BUMN adalah badan usaha yang dimiliki oleh negara.
"Berbeda dari yang terjadi saat ini (di bawah Rini Soemarno), BUMN hanya dilakukan seperti korporasi swasta," kata Megawati saat pidato politik di rakernas I PDIP, Jakarta, Minggu (10/1/2016).
Megawati menambahkan, keberadaan BUMN seharusnya menjadi alat negara untuk meningkatkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurutnya, banyak yang lupa soal itu. Akibatnya, BUMN seringkali dijalankan hanya untuk memikirkan keuntungan bisnis semata.
Hal ini membuat PDIP memberi perhatian khusus pada BUMN. PDIP, kata Megawati, menggunakan jalur legislatif untuk mengurai benang kusut persoalan di salah satu BUMN yang dimiliki Indonesia. Yaitu, untuk mengembalikan kerja BUMN pada jalur seharusnya.
"Saya yakin, jika BUMN dikelola dengan baik, akan memberikan kontribusi optimal kepada pembangunan negara," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.