Fahri Hamzah Minta Tifatul Tidak Gunakan Terminologi Feodal
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara mengenai pernyataan Anggota Majelis Pertimbangan PKS Tifatul Sembiring
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara mengenai pernyataan Anggota Majelis Pertimbangan PKS Tifatul Sembiring yang meminta Fahri agar mengikuti aturan partai terkait evaluasi internal.
"Tifatul bilang 'Fahri jangan melawan partai', siapa yang lawan partai. Tifatul jangan gunakan terminologi feodal misalnya jangan melawan partai atau mengatakan saya masih muda," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Bila membaca aturan Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO), Fahri mengingatkan tidak dapat orang dianggap salah. Ia mengungkapkan penggunaan bahasa kekuasaan membuat anak muda di PKS seperti dirinya kesal. "Kenapa gunakan bahasa kekuasaan. Saya cuma mau dikasih tahu salah saya apa?" kata Politikus PKS itu.
Mengenai dukungan publik, Fahri meminta semua pihak melihat dirinya terpilih dengan suara paling besar selama tiga periode. Ia pun mempertanyakan saat ini dipersoalkan partai. "Disini ditugaskan konstitusi untuk berbicara mewakili masyarakat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Anggota Majelis Pertimbangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring, meminta kader PKS yang juga sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengikuti segala proses terkait evaluasi internal partai.
Tifatul menilai, Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS memiliki dasar kuat dalam mengevaluasi Fahri.
"Menurut saya, (Fahri) ikuti saja, insya Allah selamat kok, masih muda kok, jangan melawan," ujar Tifatul di sela Rakornas PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2016).
Tifatul mengatakan, persoalan yang melibatkan Fahri bukan terjadi satu atau dua kali. Evaluasi BPDO PKS merupakan akumulasi atas sejumlah masalah, yang antara lain mengenai sikap Fahri atas kasus yang menjerat mantan Ketua DPR Setya Novanto.