Wapres: Indonesia Sekarang Sudah Lampu Kuning
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa kini index Indonesia meningkat dari 36 pada tahun 2000, menjadi 41,3 pada tahun 2014.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa kini index Indonesia meningkat dari 36 pada tahun 2000, menjadi 41,3 pada tahun 2014.
Menurut Wapres, Indonesia termasuk yang pertumbuhan tingkat ketimpangannya tercepat di ASEAN.
Jusuf Kalla saat membacakan orasi ilmahnya yang berjudul "Inovasi dan Kemajuan Bangsa" di acara dies natalis ke-18, Universitas Paramadina, yang digelar di auditorium Nurcholis Majid, kampus Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2015), mengatakan bahwa pada 2014, satu persen kelompok terkaya di Indonesia menguasai 50,3 persen kekayaan.
"Saya yakin yang satu persen itu tidak ada di sini," kata Jusuf Kalla dengan nada bercanda.
Arab Spring di tanah Arab yang menyebabkan konflik di berbagai negara. Rata-rata negara Arab yang tertimpa Arab Spring, rata-rata gini rasio nya 0,45. Indonesia saat ini diperkotaan rasionya mencapai 0,41 hingga 0,43. Hal tersebut merupakan peringatan bagi pemerintah dan semua pihak, untuk berhati-hati.
"Sekarang sudah lampu kuning. Mudah-mudahan bisa jadi lampu hijau, kalau tidak bahaya untuk keutuhan bangsa ke depan," terangnya.
Ketimpangan pendapatan di Indonesia, dibarengi dengan ketimpangan kekayaan, penguasaan tanah, kesempatan dan ketimpangan pendidikan. Hal itu semakin membuat tantangan pemerintah untuk memperbaiki keadaan semakin berat.
"Ketimpangan ekonomi di Indonesia salah satunya timbul akibat ketimpangan kesempatan," jelasnya.
Di timur tengah bermula dari ketimpangan. Arab Spring dimulai karena gini ratio 0,45. Kita sekarang 0,41 dan 0,43 di perkotaan. Sekarang sudah lampu kuning. Mudah-mudahan bisa jadi lampu hijau, kalau tidak bahaya untuk keutuhan bangsa ke depan.