Keluarga Terduga Pelaku dari Tegal Datangi RS Polri
Ada keluarga yang mengaku datang dari Tegal untuk mencocokkan DNA
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang keluarga diduga pelaku mendatangi RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk memverifikasi seorang jenazah ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
"Ada keluarga yang mengaku datang dari Tegal untuk mencocokkan DNA, tapi belum tentu cocok atau tidaknya," ujar seorang petugas RS Kramat Jati yang enggan disebutkan namanya di Pos Ante Mortem, RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/1/2016).
Menurut keterangan dari petugas, pihak keluarga yang datang, merasa mereka adalah keluarga dari pelaku yang fotonya beredar. Orang yang dimaksud tak kunjung datang di rumah.
Keluarga pelaku datang pada dinihari tadi bersama anggota Polres Tegal, "Mengaku datang untuk mencocokkan DNA dari salah satu di duga pelaku," imbuhnya.
Menurut informasi yang dihimpun, keluarga belum mencocokkan DNA, karena pihak keluarga belum bertemu dengan tim dokter forensik di RS Polri.
Sebelumnya, sebanyak tujuh orang meninggal dunia, terdiri dari dua warga sipil dan lima terduga teroris. Sedangkan 26 orang menderita luka sehingga harus diberi perawatan di rumah sakit.
Sampai saat ini, 26 korban menderita luka, tujuh diantaranya sudah diizinkan pulang. Mereka menderita luka ringan.
Sementara itu, 19 orang masih dirawat di rumah sakit yang tersebar di enam tempat wilayah ibu kota.
"26 orang menderita luka terdiri dari 21 orang warga sipil dan 5 orang Polri. 19 orang berjenis kelamin laki-laki dan 7 orang berjenis kelamin perempuan," tutur Musyafak kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Sementara itu, petugas medis masih memeriksa jasad tujuh orang meninggal dunia.
Menurut dia, tim Post Mortem masih mengambil data DNA dari pihak keluarga.
Sehingga, dia tak dapat memberikan identitas mengenai jasad ketujuh orang tersebut. Sebab, sampai saat ini petugas masih bekerja untuk melakukan tindakan medis.
"Korban meninggal WNA itu sesuai paspor berasal dari Kanada. Sisa (6 orang,-red) semua WNI," kata dia.