Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rizal Ramli: Ini Momentum Indonesia Jadi Pemain Industri Kapal Asia

Dulu, raja industri kapal adalah Jepang. Lalu karena mahal, bergeser ke Korea.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Rizal Ramli: Ini Momentum Indonesia Jadi Pemain Industri Kapal Asia
Ist
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli saat peluncuran kedua kapal tersebut, di di galangan kapal milik PT PAL Indonesia, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -  Industri perkapalan Indonesia memasuki momentum yang bisa dibanggakan. PT PAL Indonesia (Persero) hari ini, Senin (18/1) meluncurkan kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Filipina. Ini momentum Indonesia menjadi pemain industri kapal di Asia.

“Kita bangga dengan PT PAL, Hari ini hari bersejarah, bukan saja bagi PT PAL, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Hari ini kita mengekspor kapal perang yang canggih,” kata Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, dalam sambutannya saat peluncuran kedua kapal tersebut, di di galangan kapal milik PT PAL Indonesia, Surabaya, Senin (18/21/2016).

Menurut Rizal Ramli, eskpor ini menjadi momentum bagi industri galangan kapal Indonesia, khususnya PT. PAL, untuk membuktikan kemampuannya sekaligus memperlebar sayapnya di dunia internasional. Indonesia punya keunggulan, terutama dari sisi biaya tenaga kerja dan produksi bahan baku baja. Keunggulan ini membuat kapal perang buatan Indonesia lebih kompetitif.

“Dulu, raja industri kapal adalah Jepang. Lalu karena mahal, bergeser ke Korea. Ketika Korea pun menjadi mahal, kini mulai berpindah ke Indonesia dan Vietnam. Inilah momentum kita, karena industri kapal sangat labour dan material intensive. Kita punya Krakatau Steel. Saya minta KS memproduksi baja khusus untuk industri kapal,” ujarnya.

Menko Rizal juga menjelaskan, industri kapal Eropa yang dulu sangat berjaya mulai tidak kompetitif. Itu sebabnya, PAL perlu menggandeng mereka untuk bersinergi dalam bentuk aliansi strategis. PAL membutuhkan transfer teknologi dan dukungan manajamen serta pendanaan. Sementara industri kapal Eropa memerlukan pasar baru agar terus hidup dan berkembang.

“Saya yakin, bangsa Indonesia adalah bangsa pemenang. Kita bisa maju dalam industri perkapalan di masa depan. Untuk itu, saya minta PT PAL menyelesaikan pesanan 2-3 pekan lebih cepat dari jadwal.

Filipina akan menggelar Pemilu, supaya bisa menjadi hadiah buat Presiden Aquino. Kalau perlu pengerjaannya dilakukan dengan tiga shift nonstop,” paparnya.

BERITA TERKAIT

Direktur Utama PT PAL Firmansyah Arifin menyanggupi permintaan Rizal Ramli untuk mempercepat pembangunan dan pengiriman Strategic Sealift Vessel (SSV) pertama. Bahkan dia juga menyatakan pembangunan dan pengiriman SSV kedua bisa lebih cepat lagi karena sudah ada jalannya, yaitu SSV pertama.

Kapal yang diluncurkan hari ini adalah jenis SSV pesanan militer Filipina dan kapal perang 'perusak' jenis Guided Missile Frigate/Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan TNI AL. PKR merupakan kapal perang canggih kelas frigate yang dibangun PT PAL Indonesia bekerja sama dengan DSNS, Belanda, melalui transfer teknologi. Sedangkan kapal SSV yang merupakan hasil karya mandiri anak bangsa. Kapal ini menjadi kapal perang pertama yang diekspor Indonesia.

Kapal PKR memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, kecepatan 28 knot. Kapal ini dapat berlayar sampai 5.000 nm pada 14 knot dan ketahanan berlayar 20 hari. Setelah diluncurkan hari ini, SSV pesanan yang pertama ini akan melalui proses finishing, pengujian hingga sea trial. Sesuai kontrak, PAL harus mengirimkan armada SSV pertama di akhir Mei 2016.

Sedangkan SSV merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD ) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Kesuksesan ini merupakan kerja sama dengan galangan kapal DSME-

Korea yang juga melalui transfer tekhnologi dengan memenangkan tender internasional pembangunan SSV. Kini, PT PAL Indonesia semakin membuktikan kemampuannya dalam mendesain dan memproduksi kapal perang yang berkualitas. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas