Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MNC Group: Tak Masuk Akal Hary Tanoe SMS Jaksa Agung Soal Mobile 8

MNC Group berkomentar soal pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menerima pesan singkat dari orang yang mengaku Hary Tanoesoedibjo.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
zoom-in MNC Group: Tak Masuk Akal Hary Tanoe SMS Jaksa Agung Soal Mobile 8
Valdy Arief/Tribunnews.com
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MNC Group berkomentar soal pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menerima pesan singkat dari orang yang mengaku Hary Tanoesoedibjo.

Hal tersebut Prasetyo sampaikan di dalam rapat kerja Kejaksaan Agung dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

"Apa masuk di akal secara logika? Pak Hary bukan seorang pengusaha kecil. Dia tahu posisi dia sebagai seorang public figure, masa melakukan hal-hal seperti itu," kata Corporate Secretary MNC Media, Syafril Nasution, ketika dihubungi wartawan, Rabu (20/1/2016).

Ia mempertanyakan dasar Jaksa Agung mengusut PT Mobile 8 Telecom, karena kasus tersebut tidak termasuk unsur korupsi.

"Kalau mengusut kerugian negara, siapa yang mengadukan kerugian negara itu. Dari dirjen pajak tidak pernah mengadukan ada kerugian," beber Syafril.

Di awal rapat, Jaksa Agung mengungkapkan adanya pesan singkat kaleng menyangkut penanganan kasus dugaan korupsi PT Mobile 8 Telecom yang dikirim seseorang mengaku Hary Tanoesoedibjo. ‎

Berita Rekomendasi

Prasetyo lalu meminta izin kepada Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin, untuk membacakan pesan pendek tersebut.

"Kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang personal siapa yang preman. Anda harus ingat bahwa kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik salah satu tujuannya memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena. Yang transaksional dan abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan di sini. Di situlah saatnya Indonesia dibuktikan," imbuh Prasetyo.

"Saya tidak tahu apakah ini bentuk ancaman atau tidak," tambah dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas