Trauma, Mantan Anggota Gafatar Belum Bersedia Ditemui Keluarga
Pernah menjadi bagian dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata membuat beban moril kepada anggotanya.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernah menjadi bagian dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata membuat beban moril kepada anggotanya.
Tidak sedikit dari eks Gafatar yang menolak untuk sementara waktu bertemu dengan keluarganya.
Kepala Panti Dinas Sosial DKI Jakarta, Harjanto, mengatakan dari 118 eks Gafatar yang mereka tampung, sebenarnya sebagian sudah dijenguk keluarganya hari ini.
Akan tetapi, kata Harjanto, para eks Gafatar tersebut masih memilih menenangkan diri.
"Ada beberapa keluarganya yang datang. Namun mereka belum berkenan ditemui," kata Harjanto ketika ditemui Tribun di lokasi, Jakarat, Sabtu (23/1/2016).
Harjanto sendiri, mengakui pihaknya hanya bisa memberikan konseling dan pendampingan terhadap para eks Gafatar tersebut.
Menurut Harjanto, para pengungsi sudah disiapkan tim pendampingan dari psikolog dan pekerja sosial.
Pekerja sosial sendiri berjumlah 26 orang.
Harjanto pun meminta agar para keluarga memaklumi jika para eks Gafatar tersebut masih menutup diri.
"Mohon bersabar. Nanti kami dampingi. Nanti Kementerian Sosial akan tindaklanjuti," kata Harjanto.
Sekadar informasi, 118 eks Gafatar dari Kalimantan tiba di Dinas Sosial DKI Jakarta pukul 07.00 WIB.
Mereka ditampung di sini lantaran mereka asalnya adalah dari DKI Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Tangerang, dan Depok.
Mereka akan ditampung dalam waktu tiga atau empat hari kemudian dipulangkan ke daerah masing-masing.