IPW Catat 5 Polisi Tewas dan 13 Alami Luka Sepanjang Januari 2016
"Ironisnya, kelima polisi itu tewas dengan tragis, yakni kepalanya ditebas dengan parang, tertembak, dikeroyok, dan dilindas mobil pelaku kriminal,"
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Januari 2016 ini tampaknya menjadi bulan duka bagi Polri.
Bagaimana tidak, tahun 2016 baru berjalan 25 hari tapi sudah ada lima anggota Polri yang tewas.
"Ironisnya, kelima polisi itu tewas dengan tragis, yakni kepalanya ditebas dengan parang, tertembak, dikeroyok, dan dilindas mobil pelaku kriminal," kata Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/1/2016).
IPW mencatat, selain lima tewas, di bulan Januari 2016 juga ada 13 polisi yang luka-luka.
Jumlah ini meningkat tajam jika dibanding Januari 2015.
Saat itu hanya ada satu polisi tewas dan satu polisi luka.
Di tahun 2016, peristiwa pertama dialami AKBP Martin Mairuhu.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Maluku tewas pada 3 Januari 2015, setelah kepalanya ditebas parang di Ambon.
Peristiwa terakhir terjadi pada 24 Januari.
Dua anggota Brimob ditemukan tewas di area perkebunan kelapa sawit PT Sumbar Andalas Kencana di Dharmasraya, Sumbar.
Brigadir Nanang Hermansyah dan Brigadir Anasril diduga tewas ditabrak mobil pelaku pencuri kelapa sawit.
Polisi-polisi itu tewas dan luka saat muncul polemik tentang keberadaan polisi yang bersenjata lengkap ikut dalam penggeledaan yang dilakukan KPK ke gedung DPR, sementara saat menggerebek sarang narkoba di Berlan Jakarta, polisi tidak menggunakan senjata lengkap.
Terlepas dari polemik ini, Polri perlu mencermati banyaknya polisi yang tewas dan luka di Januari 2016.
"Apakah mereka menjadi korban akibat tidak patuh pada SOP atau para pelaku kejahatan makin nekat menghabisi polisi atau ada hal lain, seperti kurang terlatihnya para polisi dalam menghadapi situasi darurat," ungkapnya.