Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembangkit Tenaga Nuklir Dipandang Solusi Atasi Krisis Listrik di Indonesia

“Terus terang saja, Fraksi NasDem termasuk tetap mendorong agar segera mempercepat pembakit listrik tenaga nuklir. Alasan saya adalah, sekalipun kita

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Pembangkit Tenaga Nuklir Dipandang Solusi Atasi Krisis Listrik di Indonesia
ist
Kurtubi, Anggota Komisi VII yang juga pakar perminyakan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII Kurtubi mengritik keras PLN atas krisis listrik yang terjadi di beberapa daerah.

Di dapilnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), hampir setiap hari mengalami mati listrik tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Layanan listrik yang termasuk kebutuhan dasar ternyata tidak berlaku bagi beberapa wilayah di NTB.

Listrik sudah menjadi barang mahal yang keberadaanya sangat dinanti oleh warga.

Keadaan ini kontras dengan Pulau Jawa yang bisa menikmati listrik siang dan malam hari.

Akibat kondisi yang demikian, perekonomian NTB disinyalir tidak bergairah.

“Masyarakat banyak yang mengadukan ini itu kepada kami. Dokumen yang ada ini saya akan serahkan,” ucap Kurtubi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII, Kamis (28/1/2016).

Berita Rekomendasi

Kekurangan pasokan listrik di tengah pertumbuhan ekonomi menjadi paradoks tersendiri.

Kemampuan pemerintah mewujudkan 35.000 MW nyatanya sampai saat ini masih terseok-seok.

Dirjen EBTKE yang hadir dalam rapat tersebut tidak luput dari kritiknya.

Ia menuturkan bahwa yang disebut dengan energi terbarukan adalah tenaga nuklir.

Di kala negara lain berlomba-lomba menggunakan teknologi nuklir untuk mencukupi kebutuhan listriknya, Indonesia cenderung menghindari.

“Terus terang saja, Fraksi NasDem termasuk tetap mendorong agar segera mempercepat pembakit listrik tenaga nuklir. Alasan saya adalah, sekalipun kita membangun pembangkit tenaga batu bara dan gas, nyatanya tetap kita masih kurang,” ungkapnya.

Kurtubi menegaskan bahwa ketersedian listrik yang berlimpah sangat linier dengan kesejahteraan masyarakat yang konstan.

Kondisi ini bisa dilihat dari negeri jiran Malaysia yang menyediakan listrik lima kali lipat dibanding Indonesia.

Menurutnya, listrik yang melimpah itu telah menggerakan ekonomi negeri itu jauh lebih cepat dibanding dengan Indonesia.

“Konsumsi listrik perkapita kita harus menyamai Malaysia. Gak usah Singapura, tidak usah Amerika. Jadi kapasitas tenaga listrik kita harus ditambah empat kali lipat. Nah, untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar, jawabannya adalah nuklir,” kata dia.

Ia menyakini nuklir akan menjadi masa depan ketahanan energi Indonesia, bukan hanya untuk NTB namun seluruh wilayah di Republik Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas