Pemerintah Siap Fasilitasi Mantan Anggota Gafatar Bertransmigrasi Ke Kalimantan
"Transmigrasi asal wawasan kebangsaan dan keagamaannya sudah jelas,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.611 orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang mengungsi dari Mempawah, Kalimantan Barat, sudah kembali ke kampung halaman mereka masing-masing.
Sebagian dari para pengungsi sudah tidak memiliki harta lagi.
Mereka sudah terlanjur menjual harta mereka untuk memulai hidup baru di Mempawah.
Kini mereka tidak lagi mempunyai harta, setelah masyarakat Mempawah mengusir mereka.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, memastikan bagi mereka yang sudah terlanjur tidak punya harta, pemerintah akan memfasilitas mereka untuk bertransmigrasi ke lokasi baru.
Khofifah mengaku sudah berkordinasi dengan Menteri Desa. Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Djafar, untuk merealisasikan program tersebut.
"Transmigrasi asal wawasan kebangsaan dan keagamaannya sudah jelas," kata Khofifah kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016).
Para pengungsi yang wawasan kebangsaan dan pemahaman agamanya sudah diluruskan itu, akan ditempatkan antara lain di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Para pengungsi itu akan disebar ke berbagai tempat dan diusahakan tidak akan bermukim di tempat yang sama.
"Mereka tidak bisa eksklusif harus bersama-sama dengan kelompoknya saja, tapi mereka sudah harus mau bersatu bersama-sama dengan lainnya," ungkapnya.
Dikhawatirkan bila mereka diungsikan ke tempat yang sama, maka akan timbul permasalahan dengan warga sekitar.
Rencanannya dalam proses transmigrasi nanti, pemerintah akan memantau mereka, agar permasalahan yang sama tidak berulang.