Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikap Zulkifli Hasan Saat PKB Dukung Wacana Pemili‎han Kepala Daerah Lewat DPRD

PKB ,lanjut Zul, bisa saja melihat pengalaman pilkada serentak yang sebanyak 269 membutuhkan biaya cukup mahal.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sikap Zulkifli Hasan Saat PKB Dukung Wacana Pemili‎han Kepala Daerah Lewat DPRD
/ISTIMEWA
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan wawasan kebangsaan di acara Training Legislatif dan Musyawarah Nasional Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia 2016 di Gedung Widya Padma Politeknik Negeri Bali, Universitas Udayana, Bali, Senin (1/2/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana pemili‎han gubernur dan kepala daerah melalui DPRD jadi satu di antara topik yang dibahas di musyawarah kerja nasional (Mukernas) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) .

Meski belum ada rekomendasi final akan hal tersebut, pemilihan gubernur melalui DPRD mendapat berbagai tanggapan.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan ‎menilai wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD pernah ditolak pada saat era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY pada akhirnya mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu).

‎"Dulu kan sudah pernah hanya keluar Perppu oleh Pak SBY pada saat itu," kata Zulkifli usai menghadiri pembukaan Mukernas PKB di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/2/2016).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR itu menuturkan, pihaknya menghormati wacana PKB yang menghendaki pemilihan gubernur melalui DPRD.

Berita Rekomendasi

Karena tidak dipungkiri pelaksanaan pemilihan langsung tak lepas akan kekurangan dan kelebihan.

"Bahwa PKB menyampaikan aspirasi itu kembali saya kira perlu menjadi pikiran kita bersama. Perlu kajian mendalam," tuturnya.

‎PKB ,lanjut Zul, bisa saja melihat pengalaman pilkada serentak yang sebanyak 269 membutuhkan biaya cukup mahal.

Kenyataannya proses demokrasi semakin ke depan bukan makin murah justru tambah mahal.

"Dikhawatirkan nantinya kepala daerah patuhnya bukan kepada rakyat tapi kepada yang mensponsori. Tapi saya kira perlu kita kaji lebih dalam," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas