Anggota KMP Dukung Pemerintah, Gerindra Seperti Terkena Talak Tiga
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai secara de facto Koalisi Merah Putih (KMP) telah bubar.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai secara de facto Koalisi Merah Putih (KMP) telah bubar. Pengamat politik Founding Fathers House (FFH) Dian Permata menilai KMP sejatinya sudah bubar usai pilpres 2014.
Ia mengatakan istillah KMP dihadirkan untuk memudahkan identifikasi partai politik (parpol) yang mendukung pasangan prabowo subianto-hatta rajasa. Usai pilpres, katanya, istilah KMP masih melekat dalam memori publik terutama saat pemilihan komposisi pemilihan pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan dewan.
"Dari fenomena politik itu sebenarnya sudah terjadi pergeseran tujuan. Awalnya mendukung capres-cawapres, lalu bermetafora dalam merebut kekuasaan dalam penguasaan pimpinan parlemen," kata Dian kepada Tribunnews.com, Minggu (7/2/2016).
Dilanjutkan Dian, pergeseran tujuan itu juga disikapi oleh parpol yang dalam KMP menjadi kekuataan penyeimbang parpol pendukung pemerintah. Argumentasi yang dibangun sebagai kekuatan penyeimbang itu menjadi penguat bahwa KMP sudah bubar dengan sendirinya.
"Di saat bersamaan PAN, PKS, PPP, Golkar, diam-diam merapat ke pemerintah," katanya.
Ia mengungkapkan pernyataan politik bahwa keempat parpol tersebut mendukung pemerintah dilihat Gerindra sebagai akhir dari keberadaan KMP. Gerindra melihat KMP sebagai suatu kesatuan politik utuh didasarkan pada kesamaan ide dan dukungan pada masa pilpres 2014.
"Romansa dukungan itu sudah selesai. Dan itu dilihat sebagai talak tiga oleh Gerindra," tuturnya.