Ipda Budiono Kecewa Isu Polisi Rekayasa Teror Sarinah
Teror bom di kawasan Sarinah Jalan Thamrin Jakarta sempat memunculkan isu bahwa polisi melakukan drama terkait kasus tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror bom yang terjadi pertengahan Januari lalu di kawasan Sarinah Jalan Thamrin Jakarta sempat memunculkan isu bahwa polisi melakukan drama terkait kasus terorisme tersebut.
Salah seorang polisi yang juga jadi korban akibat aksi teror tersebut, Ipda Budiono menyesalkan adanya anggapan tersebut.
"Sangat tidak benar adanya prasangka polisi yang membuat drama teror tersebut. Ini sangat menyakitkan sekali. Saya sendiri seorang polisi jadi korban kena tembak teroris dan hampir meninggal akibat tembakan tiga peluru bersarang di badan saya," kata letnan dua (Ipda) polisi provost Budiono khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (10/2/2016) di rumahnya.
Saat itu Budiono melihat langsung kejadian teror tersebut dan juga melihat wajah pelaku dengan muka dingin, sang teroris menembaknya dari jarak sangat dekat.
Budiono sangat menyayangkan jika ada orang yang menyangka hal tersebut seolah dibuat-buat.
"Bersyukurlah Tuhan masih melindungi saya. Bahkan Pak Kapolres Jakarta Pusat sendiri yang menggotong saya saat itu berdarah-darah membawa ke rumah sakit," katanya.
Budiono sangat berterima kasih kepada pimpinannya, Kapolres, Kapolda, Kapolri dan semua tim medis yang telah bersusah payah merawatnya hingga kesehatannya membaik saat ini.
"Masih dalam pemulihan saat ini. Tapi saya siap setiap saat dipanggil bekerja kembali apabila pimpinan memanggil," katanya.
Keinginannya mengabdi kepada bangsa Indonesia sangat besar demi kenyamanan dan ketentraman masyarakat Indonesia.
"Saya banyak belajar dari kejadian ini dan akan semakin hati-hati terutama dalam menghadapi teroris di masa mendatang," kata Ipda Budiono.
Keluarganya, terutama sang istri merasa bersyukur suaminya mulai sehat kembali.
"Kita juga dapat bantuan dari para pengusaha Kadin Jakarta. Itu semua istri saya yang menghadapinya. Saya terima kasih. Pak Kapolres juga berpesan sudah jangan pikirkan uang pengobatan mu. Saya jadi malu sebenarnya semua membantu kami. Hanya Tuhan yang bisa membalas kebaikan semuanya," kata Budiono.