Ini Kata Demokrat Soal Kadernya Terpilih Jadi Netizen Bertemu SBY
"Tim sosmed itu menjaring berdasarkan komentar terbaik Netizen. Mereka yang dipilih netizen berdasarkan komentar terbaik. Termasuk Andri,"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang kader Partai Demokrat ikut dalam diskusi yang digelar DPP Partai Demokrat bersama netizen membahas polemik revisi UU KPK di Raffles Hils, Cibubur, Sabtu (20/2/2016).
Dalam acara tersebut, hadir 26 netizen terpilih yang menyampaikan pendapatnya satu persatu.
Andri Hermawan seorang netizen yang hadir, ternyata Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat Tasikmalaya.
Dalam kesempatan itu, dirinya secara tegas menolak revisi UU KPK yang menurutnya melemahkan lembaga antirasuah tersebut.
Andri juga memuji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintahkan anggota fraksi Demokrat di DPR untuk menolak revisi UU KPK.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari menilai tidak ada yang salah dengan hadirnya Andri.
"Tim sosmed itu menjaring berdasarkan komentar terbaik Netizen. Mereka yang dipilih netizen berdasarkan komentar terbaik. Termasuk Andri," kata Imelda saat dikonfirmasi, Senin (22/2/2016).
Dikatakan dia, hal wajar bila seorang kader menjadi follower facebook atau twitter SBY.
"Netizen tidak ada larangan bukan orang Parpol," katanya.
Dirinya mengatakan justru bangga, sebagai pengurus Demokrat tingkat cabang kepeduliannya tinggi atas isu strategis.
"Buat kami pertemuan netizen dengan DPP menjadi cara baru partai kami dalam berpolitik yang melibatkan langsung public hearing via sosmed dalam menghimpun pendapat untuk isu-isu strategis ke depan," katanya.
Sebelumnya SBY dalam sambutannya mengaku baru tahu, salah seorang netizen yang hadir adalah kader Demokrat.
"Saya baru tahu, ada anggota Demokrat dari Jawa Barat. Saudara bukan kader partai. Kalau kader pasti sudah tahu garis dan kebijakan saya tetang isu revisi UU KPK," kata SBY.