Alasan Ade Komaruddin Deklarasi di Alun-alun Yogyakarta
Serangan itu membuka mata dunia bahwa eksistensi RI masih ada dan mampu melakukan perlawanan terhadap kolonialisme.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Ketua DPR Ade Komarudin mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Golkar. Deklarasi tersebut dilakukan di Alun-alun Utara, Yogyakarta, Jumat (11/3/2016).
Ia pun mengungkapkan alasannya mendeklarasikan diri di tempat tersebut. "Kita berkumpul di Alun-Alun Utara Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebuah tempat yang mengandung makna perjuangan bagi sejarah bangsa Indonesia," ujar Akom, sapaan akrab Ade Komaruddin.
Ia mengungkapkan setelah Soekarno-Hatta menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, maka Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengumumkan Maklumat 5 September 1945 yang menyatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Daerah Istimewa Yogyakarta disebut juga sebagai Ibukota Perjuangan sejak menjadi Ibukota RI pada 4 Januari 1946 hingga penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada RIS pada 27 Desember 1949. Seluruh pembiayaan kegiatan Pemerintahan RI saat itu ditanggung oleh Keraton," ujarnya.
Terakhir, lanjut Akom, ialah prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Letkol Soeharto dalam melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 selama 6 jam.
Serangan itu membuka mata dunia bahwa eksistensi RI masih ada dan mampu melakukan perlawanan terhadap kolonialisme.
Akom menyebutkan dirinya menyampaikan ikrar kepada kader Golkar se-Indonesia dengan mengambil semangat perjuangan dan pengorbanan Yogyakarta kepada NKRI.
"Selain itu dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat menyampaikan ikrar oleh karena Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang mengutamakan kesederhanaan, kebersamaan, kejujuran, intelektualisme, egalitarian dan plural," imbuhnya.