Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Limbah Nuklir, Bakamla dan Bapeten Tingkatkan Kerjasama

Bapeten akan memberikan program pelatihan yang ekstensif untuk mengoperasikan peralatan dan merespon alarm adanya radiasi

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Antisipasi Limbah Nuklir, Bakamla dan Bapeten Tingkatkan Kerjasama
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Kerjasama Bakamla dan Bapeten 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) meningkatkan kerjasama keduanya untuk melakukan pengawasan lebih luas dan komprehensif, terkait penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3) yang melalui laut.

Hal tersebut dinilai penting karena penanganan bahan berbahaya dan beracun (limbah nuklir atau bahan yang mengandung radioaktif) yang melalui laut menjadi perhatian yang serius dan fokus.

"Selama ini pihak Bapeten sudah mulai memahami kesulitan untuk mengawasi peredaran zat radioaktif melalui laut di Indonesia," ujar Deputi Perizinan dan Inspeksi Bapeten Dr. Khairul Huda dalam keterangan yang diberikan, Jakarta, Selasa (15/3/2016).

Pihaknya berharap petugas/aparat Bakamla sebagai pelaksana pemeriksaan muatan kapal yang diperiksa dapat melaksanakan pemeriksaan dengan prosedur dan peralatan yang benar, sehingga pelaksanaan pemeriksaan memenuhi standar keselamatan yang benar apabila kedapatan memeriksa muatan kapal yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)

"Bapeten akan memberikan program pelatihan yang ekstensif untuk mengoperasikan peralatan dan merespon alarm adanya radiasi yang dipicu oleh upaya-upaya ilegal melalui laut," tambahnya.

Kedua badan ini juga akan melakukan pertukaran informasi untuk menunjang pelaksanaan operasi dan pemanfaatan sarana dan prasarana bersama. Bapeten akan ikut serta dalam pelaksanaan On Board diatas kapal patroli Bakamla dan melakukan operasi lapangan bersama.

Berita Rekomendasi

Kerjasama ini, merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap pengawasan penggunaan radioaktif nuklir, karena wilayah laut kita luas dan banyak pintu masuk dari luar, ini membuka banyak potensi masuknya limbah dengan kandungan material nuklir atau radioaktif lainnya, sehingga perlu pengawasan lebih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas