Isu Wiji Thukul Rakit Bom, Zaenal Muttaqin: Kabar Ini Menampar Keluarga
Kabar yang menyebar tersebut menjadi tamparan keras bagi keluarga dari penyair yang hingga kini belum diketahui kejelasan nasibnya.
Penulis: Robertus Rimawan
Klarifikasi panitia acara di Timor Leste
Sebuah rilis masuk ke Tribunnews.com Zaenal Muttaqin memastikan bahwa rilis tersebut benar adanya.
Berikut rilis klarifikasi terkait berita ini:
1. Bahwa ACBN (Associacao Dos Combatentes Da Brigada Negra) pada tanggal 16 Maret 2016 bertempat di Dili di Gedung Delta Nova telah mengadakan rangkaian acara dalam bentuk "Seminar Tentang Batas Laut" yang dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada 500 pejuang dari berbagai organsiasi di Timor-Leste sebagai pengakuan bahwa telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaandan kepada aktivis solidaritas internasional untuk Timor-Leste dari Indonesia, Australia, Jepang dan Portugal.
Pemberian sertifikat oleh Kay Rala Xanana Gusmao BUKAN MEWAKILI PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR-LESTE, TAPI SEBAGAI KETUA ACBN.
2. Bahwa Organisasi ACBN yang didirikan pada tahun 2013 adalah sebuah lembaga Organisasi Masyarakat Sipil yang legal dan diakui secara hukum di Timor-Leste dan diketuai oleh Kay Rala Xanana Gusmao.
Organisasi ini adalah asosiasi bagi para pejuang Brigada Negra yang didirikan pada tahun 1995 oleh Kay Rala Xanana Gusmao, sebagai Komandan Tertinggi Falintil (Tentara Pembebasan Timor-Leste). Kegiatan ACBN melingkupi bantuan kemanusiaan, mendokumentasikan arsip-arsip perjuangan dan menyelenggarakan berbagai seminar.
3. Kami hendak meluruskan berita dalam media sosial path dari akun bernama “nd*********” tentang berita yang TIDAK BENAR bahwa “ Wiji Thukul adalah orang Indonesia yang memasok dan merakit bom yang dipakai oleh tentara Timor-Leste untuk melawan ABRI.
Kata Xanana pada waktu itu tentaranya kehabisan amunisi lalu datanglah Thukul yang kemudian membantu bikin Bom. “
Berita tersebut adalah TIDAK BENAR. Tidak pernah ada pernyataan tersebut dari Xanana Gusmao.
4. Bahwa pernyatan saudra nd********* tentang “ Thukul yang merakit bom atau pintar merakit bom” TIDAK PERNAH DIKATAKAN OLEH XANANA GUSMAO“ Juga dikatkan oleh ndorokakung bahwa "Thukul mati terbunuh di perbatasan oleh anggota ABRI. Di bom." JUGA TIDAK PERNAH DINYATAKAN OLEH XANANA.
Yang kami ketahui dari Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), Wiji Thukul adalah salah seorang aktivis yang dinyatakan korban "penghilangan paksa' menjelang reformasi pada bulan Maret 1998.
5. Anak sulung Thukul bernama Fitri Nganthi Wani menerima sertifikat penghargaan mewakili ayahnya Wiji Thukul bersama para aktivis demokrasi Indonesia dijaman Orde Baru seperti: Budiman Sudjatmiko, Dita Indah Sari, Danial Indrakusuma, Wilson, Bima Petrus Anugrah, Jacobus Eko Kurniawan, Petrus Hari Hariyanto, Andi Arief (tidak hadir) dan Fransisca Ria Susanti. Para penerima sertifikat dianggap memberikan kontribusi penting dalam perjuangan demokrasi dan solidaritas untuk Timor-Leste.
Selain menerima sertifikat, Budiman Sudjatmiko dan Danial Indrakusuma juga hadir sebagai narasumber dalam Konferensi tentang Penentuan Batas Laut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.