Isu Wiji Thukul Rakit Bom, Zaenal Muttaqin: Kabar Ini Menampar Keluarga
Kabar yang menyebar tersebut menjadi tamparan keras bagi keluarga dari penyair yang hingga kini belum diketahui kejelasan nasibnya.
Penulis: Robertus Rimawan
6. Pada acara penyerahan sertifikat pada Nganthi Wani, Xanana Gusmao bahkan terharu saat Wani usai membaca sajak “Peringatan” karya ayahnya Wiji Thukul dan memberikan sambutan tentang rasa kehilangan keluarga atas bapaknya yang diabaikan negara sebagai korban.
Xanana Gusmao dan para undangan bahkan terharu.
Secara spontan Xanana Gusmao berdiri dan memeluk Wani lalu memberikan karangan bunga untuk menguatkan Wani.
7. TIDAK BENAR pernyataan nd********* “Wani, anaknya juga diberi uang dalam acara...”.
FAKTANYA Xanana Gusmao memberi imbauan kepada pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste melalui Kementerian Solidaritas Sosial agar dapat memberi bantuan kemanusiaan kepada aktivis yang dulu pernah bersolidaritas dan sedang mengalami kesulitan.
Kementerian Solidaritas Sosial ini juga sudah pernah memberikan dukungan kemanusiaan seperti ini kepada beberapa aktivis solidaritas dari negara lain.
8. Kami berharap “ nd*********" yang menyebarkan berita tanpa konfirmasi dan sumber yang jelas DAPAT MENGHUBUNGI XANANA GUSMAO DAN PANITIA ACARA YANG TIDAK DIKONFIRMASI DAN DIWAWANCARAI TERLEBIH DAHULU SEBELUM PERYATAAN ndorokakung DISEBAR MELALUI MEDIA SOSIAL PATH DAN KEMUDIAN DISEBARLUASKAN TANPA PERTANGGUNG JAWABAN.
9. Kami mendesak ndorokakung untuk dapat mempertanggungjawabkan dan segera menarik semua pernyataannya dan MEMINTA MAAF kepada Xanana Gusmao, Panitia Acara dan TERUTAMA MEMINTA MAAF KEPADA KELUARGA WIJI THUKUL .
10. Kami berharap media di Timor-Leste dan Indonesia dapat lebih berhati-hati dalam menerima berita dari sumber yang tidak jelas disekitar berbagai pemberitaan Wiji Thukul disekitar acara penyerahan sertifikat pada 16 Maret 2016 lalu.
Kami berharap media dapat langsung menghubungi panitia menyangkut acara seminar dan pemberian sertifikat.
Kami juga berharap media dapat memberikan EMPATI kepada Keluarga Wiji Thukul sebagai korban pelanggaran HAM di masa lalu.
CHEGA! Cukuplah mereka menjadi korban kejahatan HAM masa lalu dan tidak menambah beban baru. (*)