Misteri 'Pak Ogah' Berslayer Hitam di Rawa Belong yang Jenuh dengan Kemacetan Jakarta
Rintik hujan masih terlihat membasahi aspal jalanan. Bau harum tanah juga tercium semerbak menelusup ke hidung.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rintik hujan masih terlihat membasahi aspal jalanan. Bau harum tanah juga tercium semerbak menelusup ke hidung.
Kaki yang melangkah mendadak terhenti saat mata memandang seorang pria berslayer hitam yang sibuk mengurai macet di kawasan Jalan Syahdan, Rawa Belong, Jakarta Barat.
Pria tersebut terlihat sibuk mengatur kendaraan roda dua dan empat yang masih berjejalan meski waktu menunjukkan sudah hampir tengah malam.
Klakson bersahutan, mobil dan motor saling menyerobot tak mengalah hendak cepat sampai ke rumah. Baik dari arah Kampus Binus atau Batusari pun terus terlihat macet,jengah rasanya.
Di tengah-tengah tensi panas jalan raya, seorang pria dengan menggunakan slayer hitam memarkir motornya. Ia kemudian meminta pengendara untuk bersabar agar kemacetan terurai.
"Tahu-tahu ada pemuda yang mengatur arus lalu lintas," kata Ikbal salah satu tukang ojek pangkalan.
Pemuda tersebut kerap turun dari motornya saat kemacetan terjadi, hampir setiap hari."Sudah beberapa bulan ini, rajin mengurai kemacetan. Karena setiap sore memang di sini macet," ujarnya.
Kata Ikbal pemuda tersebut selain rela mengatur lalu lintas yang semrawut, dia juga sering berbincang-bincang dengan warga sekitar. Pemuda berslayer hitam itu memang kerap mengurai kemacetan di lokasi lainnya.
"Dia bilang suka kesal sendiri kalau melihat warga Jakarta enggak mau mengalah. Dia juga ngatur lalu lintas enggak mau kalau dikasih uang sama pengendara," paparnya.
Kalau ada polisi, lanjutnya, pemuda berslayer hitam itu bahu-membahu."Ya bagus juga jalan jadi enggak macet," paparnya.
Namun Ikbal tak mengetahui identitas pemuda berslayer hitam tersebut. "Namanya enggak tahu juga," terangnya.
Ikbal menjelaskan pria berslayer hitam tersebut biasanya muncul saat jam-jam sibuk terutama sore dan malam hari. Ketika karyawan pulang kerja atau kesibukan dan lalu lalang mahasiswa.
Kawasan sekitar Rawa Belong hingga pertigaan Jalan Syahdan menuju kampus Binus memang hampir setiap hari terlihat macet.
Simpul macet biasanya berada di pertigaan Seven Eleven, di titik ini ada pertemuan arus kendaraan dari arah Kebayoran atau Palmerah menuju kampus Binus Syahdan atau Batusari serta sebaliknya dari Batusari atau Kampus Binus menuju Palmerah dan Kebayoran.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui siapa pria berslayer hitam yang rela mengatur kemacetan lalu lintas tersebut.
Namun Tribun sempat menerima foto dari seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya ketika pria berslayer hitam tersebut sibuk mengurai kemacetan di kawasan Kampus Binus.
Di foto itu pria misterius ini mengenakan sweater abu-abu dan celana tigaperempat dan tentunya ciri khasnya slayer berwarna hitam menutup wajahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.