Tidak Tampak pada Tes Urin Partai Nasdem, Dita Ternyata Sudah Mundur
Dita mundur dengan alasan ingin fokus memperhatikan keluarganya dan pendidikannya.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada acara tes urin seluruh Pengurus DPW Partai Nasdem DKI Jakarta, seorang kadernya yang sempat mencuat namanya karena menjadi korban dugaan penganiayaan, Dita Aditya Ismawati tidak tampak.
Sekretaris Jenderal DPW Partai Nasdem, Wibi Andrino menyebutkan korban pemukulan yang diduga melibatkan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu itu, telah mengundurkan diri.
"Kemarin (18/3) kami terima surat pengunduran dirinya," kata Wibi kepada Tribun di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Sabtu (19/3/2016).
Menurut Wibi, Dita mundur dengan alasan ingin fokus memperhatikan keluarganya dan pendidikannya.
Wibi menyebutkan Dita masih menjalani pendidikan magister ekonomi di Universitas Trisakti.
Terkait keberadaan Dita kini, Wibi menyatakan tengah berada di Arab Saudi untuk menjalani ibadah umrah.
"Kami coba tanya kenapa mundur, tapi sulit dihubungi karena sedang umrah," katanya.
Dia hanya menyatakan Partai Nasdem telah menerima permintaan Dita untuk mundur dari partai yang didirikan Surya Paloh.
Sebelumnya, anggota DPR Komisi III dari PDIP Masinton Pasaribu dilaporkan ke Bareskrim Polri karena diduga menganiaya asisten pribadinya, Dita Aditia Ismawati.
Pemukulan yang terjadi di dalam mobil saat melintas pada kawasan Cawang, Jakarta, pada Kamis (21/1/2016), membuat perempuan berusia 27 tahun itu menderita luka lembam di bagian mata kiri.
Selain itu, Dita juga mengadukan Masinton ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas dugaan tindak kekerasan yang dia alami.
Namun, secara mendadak Dita mencabut laporannya ke Bareskrim dan MKD.
Dia berdalih ingin menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan.