Bocornya ''Panama Papers'' Upaya Sistematis Diterapkannya Global Transparency System
Nantinya Otoritas keuangan setiap negara dapat melihat perputaran uang dunia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota komisi IX DPR RI, Hendrawan Supratikno mengatakan bocornya dokumen "Panama Papers" merupakan bagian dari upaya sistematis untuk menerapkan Global Transparency System (GTS).
Rencananya sistem yang akan membuat setiap negara dapat bertukar data dan informasi keuangan secara otomotis termasuk rekening bank, mulai berlaku pada 2018 mendatang.
"Jadi "Panama Papers" itu conditioning terhadap global transparency system," ujarnya di Komplek, Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2016).
Menurutnya kepentingan Amerika Serikat (AS) kental sekali dalam upaya penerapan sistem tersebut.
Nantinya Otoritas keuangan setiap negara dapat melihat perputaran uang dunia.
AS sangat berkpentingan, lantaran penerimaan pajak di sana berkurang, lantaran banyak warganya yang menyimpan uang di luar negeri.
Hal tersebut diduga dilakukan untuk menghindari kewajiban membayar pajak.
"Begitu banyak perusahaan milik AS yang bermain-main pajak sehingga penerimaan pajak di AS berkurang banyak. Membuat AS defisit APBNnya dan harus berhutang. Sementara warga negara dan perusahaan-perusahaannya merajalela dan menguasai begitu dominan di berbagai belahan bumi," katanya.