Hanya Butuh 15 Menit Bagi Peserta Muktamar untuk Memilih Romy Jadi Ketua Umum PPP
Dari hasil voting mayoritas pengurus DPW setuju pemilihan ketua umum baru mereka dilakukan melalui mekanisme aklamasi.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Muktamar VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (9/4/2016), berlangsung singkat.
Setelah alotnya musyawarah untuk menentukan mekanisme pemilihan, melalui cara aklamasi atau penghitung suara dari tiap perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), pimpinan muktamar akhirnya memutuskan dilakukan voting.
Dari hasil voting mayoritas pengurus DPW setuju pemilihan ketua umum baru mereka dilakukan melalui mekanisme aklamasi.
Usai mekanisme pemilihan Ketua Umum PPP diumumkan, Suharso Monoarfa selaku ketua muktamar langsung menawarkan kepada peserta nama M. Romahurmuziy.
"Ada beberapa nama yang diusulkan. Maka kami tawarkan, apakah saudara Romahurmuziy untuk menjadi Ketua Umum sekaligus Ketua Formatur DPP PPP," kata Suharso Monoarfa dalam arena Muktamar, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (9/4/2016).
Setelah peserta secara mayoritas menyatakan setuju, Suharso langsung meminta laki-laki yang akrab disapa Romy masuk ke arena muktamar.
Saat seluruh peserta muktamar untuk menentukan Romy sebagai ketua umum baru mereka, setelah mekamisme pemilihan diputus, tidak lebih dari 15 menit.
Tiba di panggung utama, Romy menanyakan peserta muktamar terkait kesediaan dipimpin olehnya.
"Apakah saudara bersedia dipimpin oleh saya yang terlibat dalam konflik selama lebih satu setengah tahun ini," tanya Romy.
Sontak pekik "Bersedia", "Allahu Akbar", dan "Hidup Romy" terdengar setelah pertanyaan itu dilontarkan.
Selepas Romy menanyakan kesediaan peserta muktamar, pimpinan sidang langsung memutuskannya sebagai Ketua Umum PPP untuk masa jabatan 2016-2021.