Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Sunny Soal Sanusi, Aguan, Ariesman, dan Ahok

Nama Sunny Tanuwidjaja belakangan mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pencegahan kepadanya berpergian ke luar negeri.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengakuan Sunny Soal Sanusi, Aguan, Ariesman, dan Ahok
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Sunny Tanuwidjaja 

Selain berbicara tentang Sanusi, Sunny pun menceritakan juga tentang Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.

Dikatakan dia, Aguan biasanya bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) satu bulan sekali.

Menurutnya, Ahok kerap kali melangsungkan pertemuan dengan pelbagai pengusaha setiap bulannya.

"Dengan Pak Aguan sebulan sekali. Kurang lebih seperti itu. (Pengusaha) yang lain juga begitu. Ketemunya sebulan sekali kok, rata-rata sama, tidak berbeda jauh," ujar Sunny.

Pengusaha suka melangsungkan pertemuan dengan Ahok, menurut Sunny dikarenakan adanya kedekatan Ahok dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sehingga para pengusaha memiliki persepsi, apa yang mereka sampaikan akan sampai ke kuping Jokowi.

"Ini persepsinya, Pak Gubernur itu dekat dengan Presiden. Mereka suka ngobrol dengan Pak Gubernur, harapannya bisa disampaikan kepada Pak Presiden," kata Sunny.

Kapok Berdebat

Berita Rekomendasi

Sunny mengaku tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur Ahok terutama dalam kebijakan untuk Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait reklamasi.

Dua Raperda itu soal Rencana Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

"Saya mau melobi siapa? Pak Gubernur (Ahok)?" ujar Sunny di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).

Dalam setiap kesempatan saat melakukan diskusi kebijakan, kata Sunny, Ahok berwatak keras.

Satu contohnya, saat Sunny mendampingi Ahok saat masih menjabat sebagai wakil gubernur.

Saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jakarta.

"Saat dia masih jadi wakil gubernur, saya sebenarnya mendukung UMP jangan dinaikan. Pak Gubernur (Ahok) blang, harus naik 40 persen. Saya debat sama dia, eh digebrak meja saya sama dia, kapok saya debat sama dia," tutur Sunny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas