Pengakuan Sunny Soal Sanusi, Aguan, Ariesman, dan Ahok
Nama Sunny Tanuwidjaja belakangan mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pencegahan kepadanya berpergian ke luar negeri.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Sunny Tanuwidjaja belakangan mencuat setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pencegahan kepadanya berpergian ke luar negeri.
Staf Gubernur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut pun membeberkan berbagai hal yang selama ini tidak pernah diketahui.
Termasuk kedekatan Ahok dengan Aguan, hingga bagaimana dirinya berkomunikasi dengan Mohamad Sanusi.
Sunny mengaku berkomunikasi dengan mantan Ketua Komisi Pembangunan DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) reklmasi.
Sunny menghubungi Sanusi di tengah pembahasan Raperda reklamasi.
Dia menghubungi Sanusi demi mempertanyakan alasan pihak DPRD tidak membahas draf Raperda Rencana Tata Ruang yang sudah diajukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
"Saya kontak dia (Sanusi) karena draf dari Bappeda sudah selesai. Kemudian diajukan ke DPRD. Tapi lama tidak bergerak," ujar Sunny di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Sunny berperan untuk menengahi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan DPRD DKI, juga dengan pengembang reklamasi.
Pihak pengembang berulang kali menanyakan nasib dari Raperda tersebut.
"Paguyuban (pengembang) cek ke saya. Saya bilang, 'cek saja langsung ke sana (DPRD), nah sudah dicek berkali-kali, dan tidak selesai," imbuh dia.
Sunny berinisiatif untuk menanyakan langsung ke Sanusi yang merupakan anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI Jakarta.
"Saya cek langsung (ke Sanusi). Kenapa Sanusi? Karena kita tahu, Sanusi paling tahu soal beginian, yang lain kan enggak mengerti. Terakhir kontak Februari, saya tidak ingat," kata Sunny.
Bertemu Aguan