BNPT: Aksi Bom Thamrin Direncanakan di Lapas Nusakambangan
Tito mengatakan dalam kejadian itu empat pelaku tewas dan telah diungkap Densus 88.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengungkapkan rencana Bom Thamrin dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Peristiwa Bom Thamrin terjadi pada Januari 2016.
Tito mengatakan dalam kejadian itu empat pelaku tewas dan telah diungkap Densus 88.
"Ada hampir 10 orang yang ditangkap terkait kasus jalan Thamrin, di antara tersangka Abu Gar dan dia katakan perencanaan bom jalan Thamrin dilaksanakan di Lapas Nusakambangan," kata Tito saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2016)
Rencana tersebut dibahas oleh Abu Gar, Aman Abdurahman dan Darmawan alias Rois. Rois merupakan aktor utama kasus bom di Kedutaan Besar Australia. Untuk itu, jenderal bintang tiga itu menyarankan pentingnya manajemen Lapas yang baik serta pendekatan khsusu kepada napi terorisme.
Alternatif lainnya, membangun lapas dengan maximum security untuk membatasi komunikasi napi-napi teroris berstatus 'high risk'.
"Kalau mungkin di pulau terpencil yang sulit dikunjungi," ujarnya.
Tito mengungkapkan perencanaan bom Thamrin dapat dilakukan karena anggota jaringan teroris dapa dengan mudah menyeberang ke Lapas Nusakambangan. Mereka menggunakan alasan kunjungan keluarga atau teman.
"Mereka justru komunikasi, sampaikan informasi, kordinasi, dan bahkan melakukan perencanaan di sana," katanya.